Forum pengurangan risiko bencana akan terbentuk di semua desa

id BPBD

Forum pengurangan risiko bencana akan terbentuk di semua desa

BPBD Bantul sedang menangani rumah terkena angin kencang (Foto Antara)

Bantul (Antaranews Jogja) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengupayakan forum pengurangan risiko bencana sebagai wadah relawan berkoordinasi terbentuk di semua desa daerah ini. 
     
"Kita terus dalam proses pembentukan FPRB (forum pengurangan risiko bencana), jadi ada beberapa daerah yang baru kita bentuk FPRB termasuk membentuk desa tangguh bencana (Destana)," kata Sekretaris BPBD Bantul Muhammad Barried di Bantul, Selasa. 
     
Menurut dia, pembentukan FPRB sebagai forum yang menaungi relawan bencana di tingkat desa maupun destana dilaksanakan setiap tahun sesuai dengan penganggaran, meski diakui anggaran yang dialokasikan ke instansinya terbatas. 
     
Perlunya FPRB terbentuk di semua desa di Bantul yang berjumlah 75 desa karena untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat menghadapi bencana sesuai potensi bencana, apalagi relawan merupakan yang terdepan ketika terjadi bencana. 
     
"Jadi dalam pembentukan FPRB ini secara bertahap dan hingga tahun ini sudah sekitar 80 persenan desa punya FPRB, dan di tahun 2019 akan kita bentuk dan anggarkan lagi untuk pembentukan FPRB maupun destana," katanya.
     
Selain terus membentuk FPRB di semua desa, kata dia, penambahan satgas BPBD terutama tim reaksi cepat (TRC) perlu dilakukan, mengingat potensi kerawanan bencana di seluruh wilayah Bantul seperti tanah longsor, banjir dan angin kencang.
     
"Karena petugas TRC itu juga yang paling duluan ketika terjadi bencana misal tanah longsor dan banjir, harus paling dulu, idealnya paling tidak satu desa butuh dua atau tiga orang, sementara saat ini kita baru ada sebanyak 12 orang TRC," katanya.
     
Menurut dia, selama ini dalam penanganan ketika terjadi bencana, TRC mendapatkan bantuan dari para relawan atau masyarakat setempat yang sudah dibentuk di tiap-tiap desa yang bernaung di bawah FPRB. 
     
"Relawan FPRB di tiap desa itu sangat membantu kita dan teman-teman lain termasuk tagana, namun sudah menjadi tugas BPBD untuk peningkatan kualitas dan kuantitas daripada satgas, sehingga nanti akan kita upayakan untuk ditambah," katanya.