Disnakertrans dorong pencari kerja maksimalkan informasi pasar kerja

Bantul (Antaranews Jogja) - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendorong para pencari kerja memaksimalkan sistem informasi pasar kerja dalam website yang telah dikembangkan Kementerian Tenaga Kerja RI. 
     
"Kita sekarang ini ada manajemen dalam pelayanan informasi pasar kerja, itu untuk membuka peluang penempatan tenaga kerja seluas-luasanya," kata Kabid Transmigrasi, Perluasan Kerja dan Penempatan Tenaga Kerja Disnakertrans Bantul Istirul Widilastuti di Bantul, Rabu.
     
Menurut dia, manajamen informasi pasar kerja itu bisa diakses secara online oleh pencari kerja melalui website ayokitakerja.kemnaker.go.id. Dalam laman tersebut terdapat informasi lowongan kerja baik di dalam dan luar negeri.
     
Selain memberi kemudahan bagi pencari kerja untuk mencari pekerjaan, kata dia, melalui manajemen itu juga akan terpantau serapan tenaga kerja. Oleh sebab itu, dinas akan terus sosialisasikan inovasi dalam pelayanan publik itu.
     
"Harapan kita fasilitasi dalam penempatan kerja bisa maksimal, karena sebenarnya lowongan kerja banyak, yang cari kerja juga banyak, cuma yang mempertemukan itu. Kebetulan kita ada website dari Kemnaker yaitu ayokitakerja," katanya.
     
Melalui manajemen informasi pasar kerja itu, kata dia, Disnakertrans Bantul juga sudah membangun sinergi dan bekerja sama dengan mitra kerja, seperti perusahaan lokal dan sejumlah lembaga penempatan tenaga kerja Indonesia.
     
"Kemudian kita juga akan membetulkan SOP (standar operasional prosedur) karena kebetulan SOP kita itu tentang penempatan kerja. Kita ingin buat SOP menyeluruh, mulai dari pencaker sejak mencari kartu kuning sampai penempatan," katanya.
     
Untuk memaksimalkan pelayanan dalam informasi pasar kerja itu, Disnakertrans Bantul telah menambah sarana dan prasarana berupa dua perangkat komputer yang sudah terkoneksi dengan sistem tersebut dan nomor layanan 081327554737.
     
"Di kantor kita tambahi sarana prasana komputer untuk pelayanan informasi itu. Kita juga pasang 'layar' untuk menertibkan pencari kerja agar tidak berjubel. Semua ini dalam rangka peningkatan pelayanan publik," katanya.
     
Istirul menjelaskan, peningkatan pelayanan publik dalam informasi kerja itu berangkat dari isu strategis yaitu masih banyaknya pengangguran, kemudian pencari kartu kuning yang banyak namun yang ditempatkan belum seluruhnya.
     
"Saya mengkaji dan analisis sebenarnya titik kesalahan ada dimana, apakah karena fasilitas, apakah kurang menjalin sinergitas dangan mitra kerja, dari titik tolak itu akhirnya kita tahu kalau masalahnya ada di informasi pasar kerja," katanya.
     
Istirul menjelaskan peningkatan pelayanan publik dalam informasi pasar kerja diharapkan dapat lebih memfasilitasi pencari kerja dalam mendapatkan informasi terkait lowongan pekerjaan yang ada baik di dalam negeri maupun keluar negeri.
     
"Sehingga nantinya banyak pencaker yang akan terserap untuk bekerja di perusahaan-perusahaan tersebut. Dan Ke depan kita akan lebih bersinergi dengan mitra kerja," katanya.