Gunung Kidul jemput bola perekaman KTP elektronik pemilih pemula

id Pemilih pemula

Gunung Kidul jemput bola perekaman KTP elektronik pemilih pemula

Pemilih pemula Pemilu 2019 (Foto Antara)

Gunung Kidul  (Antaranews Jogja) - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, melakukan jemput bola perekaman Kartu Tanda Penduduk Elektronik terhadap pemilih pemula agar dapat menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2019.
     
Sekretaris Disdukcapil Gunung Kidul Virgilio Soriano di Gunung Kidul, Kamis, mengatakan pihaknya terus melakukan jemput bola ke sekolah untuk perekaman KTP-el.
     
"Saat ini dari target 3.000 perekaman untuk pemilih pemula, sudah dilakukan perekaman sekitar 1.200 orang. Sisanya yang belum melakukan perekaman ditargetkan selesai sebelum pemilu," kata Virgilio.
     
Dia mengatakan, meski tergolong lancar, namun masih banyak dijumpai permasalahan, diantaranya kesadaran siswa, dan pemberian data oleh sekolah. Selain itu, siswa yang sedang PKL keluar sekolah menjadi kendala tersendiri, sehingga diaharapkan bisa hadir saat perekaman.
     
"Pihak sekolah terkadang diminta memberikan data yang belum rekam, malah diberikan data seluruh siswa," katanya.
     
Virgilio berharap, perlu  sinergitas semua pihak untuk kelancaran perekaman E KTP. "Kami juga melakukan perekman KTP-el yang memiliki keterbatasan seperti disabilitas, dan penduduk lanjut usia," ucapnya.
     
Ketua KPU Gunung Kidul Ahmadi Ruslan Hani mengungkapkan perbaikan data pemilih Tetap Hasil Perbaikan (DPTHP) 2 dari data sebelumnya atau DPTHP 1 yaitu 596.776 menjadi 604.093 pada DPTHP 2. Perubahan tersebut dikarenakan berbagai faktor, mulai dari orang yang meninggal, data ganda, maupun bertambah karena ada yang belum terdaftar.
     
"Kami berupaya agar pemilih pemula mendapatkan hak pilihnya, jangan sampai tidak bisa memilih dalam pemilu mendatang," katanya.
     
Komisioner bidang pengawasan, hubungan masyarakat dan hubungan antar lembaga Bawaslu Gunung Kidul Rosita mengatakan DPTHP 2 sudah ditetapkan, namun ada pemilih pemula yang belum melakukan perekaman.
     
"Kami harapkan dari sekitar 3.000 pemilih pemula itu dapat terakomodir semua," katanya.