Petani cabai Sleman antisipasi penyakit musim hujan

id Tanaman cabai

Petani cabai Sleman antisipasi penyakit musim hujan

Tanaman cabai siap panen (Foto ANTARA/Sidik)


Sleman  (Antaranews Jogja) - Petani cabai di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mulai melakukan antisipasi merebaknya penyakit yang menganggu tanaman seiring datangnya musim hujan saat ini.
     
"Pada musim hujan seperti ini, tanaman cabai rawan terserang penyakit dan gangguan lainnya seperti lahan tergenang air dan membuat busuk tanaman hingga adanya hama yang menyerang," kata petani cabai di Dusun Turgo, Harjobinangun, Pakem, Sleman Nur Hantoro di Sleman, Jumat.
     
Menurut dia, gangguan yang bisa saja muncul pada tanaman cabai yaitu hama patek, liyer, dan lalat buah.
     
"Hujan deras beberapa hari belakangan ini membuat sebagian tanaman cabai di lahan seluas 4.000 meter terserang penyakit patek," katanya.
     
Ia mengatakan, hujan deras juga bisa membuat lahan cabai tergenang air dan mengganggu pertumbuhan cabai.
     
"Selain menghambat pertumbuhan, warna cabai yang merah ketika musim hujan akan menghitam. Wana hitam tersebut apabila pada musim kemarau, sehari saja bisa hilang, namun ketika musim hujan, warna hitam pada cabai baru bisa hilang sampai tiga hari," katanya.
     
Ketua Gabungan Kelompok  Tani (Gapoktan) Agro Mandiri, Desa Harjobinangun Soleh Rosyad mengatakan saat musim hujan biasanya petani cabai ada sebagian yang memilih tidak menanam cabai karena gangguan hama dan juga gangguan genangan air karena curah hujan tinggi.
     
"Dampak negatifnya kalau hujan terus menerus itu akan ada gangguan tanaman, apalagi kalau petani tidak teliti merawat tanaman tersebut," katanya.
     
Ia mengatakan, untuk solusinya petani bisa mengantisipasi adanya gangguan pada tanaman itu dan memberikan insektisida secara intensif.
     
"Selain itu juga dengan perawatan dan pengamatan tanaman setiap hari, secara cermat," katanya.
     
Kepala Bidang Hortikultura dan Perkebunan, Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DP3) Sleman Edy Sri Harmanta mengatakan petani dapat mengantisipasi serangan hama patek dengan mensiasati pola tanam.
     
"Caranya dengan memberi jarak antartanaman agar sirkulasi udara lancar dan mengurangi kelembaban" katanya.
     
Ia mengatakan, selain itu penyemprotan fungisida juga penting.
     
"Hal itu merupakan salah satu langlah preventif pencegahan patek. Juga perhatikan sistem irigasi agar tanaman tidak membusuk karena tergenang air," katanya.
 
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024