Kemendes masih menunggu laporan dana desa 2018

id anwar sanusi

Kemendes masih menunggu laporan dana desa 2018

Sekretaris Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Anwar Sanusi ditemui di Destinasi Wisata Puri Mataram, Sleman, Senin. (Foto Antara/Luqman Hakim) (Foto Antara/Luqman Hakim/)

Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Sekretaris Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Anwar Sanusi mengatakan hingga saat ini pihaknya masih menunggu 30 persen desa yang belum melaporkan penggunaan dana desa periode 2018.
     
"Banyak desa yang realisasi fisiknya sudah dilaksanakan tetapi mereka masih harus membuat laporan keuangan. Ini yang kita tunggu masih ada waktu sampai akhir Desember nanti," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Anwar Sanusi di Destinasi Wisata Puri Mataram, Sleman, Senin.
     
Anwar meyakini meski masih banyak yang belum melaporkan realisasi penggunaan dana desa, secara umum perangkat desa sudah tidak memiliki kendala dalam menyusun laporan pertanggungjawaban. Beberapa kebijakan baru dari pemerintah pusat terkait pengelolaan dana desa juga dinilai mampu diadaptasi dengan cepat oleh perangkat desa. 
     
"Hambatan pembuatan laporan sudah sangat minim karena mereka sudah tiga tahun melakukan pengelolaan dana desa," kata dia.
     
Ia meyakini dana desa yang dikucurkan sebesar Rp60 triliun pada tahun ini bisa maksimal terserap. Serapan dana desa tahun ini diyakini bisa mencapai 99 persen atau meningkat dari 2017 yang terserap 98,54 persen.
     
"Dari sisi serapan kami optimistis bisa mencapai mendekati 99 persenlah karena sekarang sudah hampir mencapai 70 persen," kata dia.
     
Selain itu, menurut dia, secara umum perangkat desa juga mampu mengakselerasi pertumbuhan ekonomi melalui pembangunan, pemberdayaan masyarakat, dan pengembangan usaha ekonomi desa. "Kebanyak sudah mampu memanfaatkan dana desa sesuai dengan empat hal yang kami arahkan yakni muncunculnya produk unggulan kawasan perdesaan, pengembangan BUMDes, pembangunan embung, dan pembangunan sarana olahraga," kata dia.