Jakarta (Antaranews Jogja) - Ketua Umum Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj menilai masyarakat Indonesia masih sering teperdaya oleh simbol dan label agama.
"Memang simbol sangat menarik tidak membutuhkan kecerdasan, tidak butuh analisis atau kajian jelimet. Simbol yang menarik itu menjanjikan, tapi kalau dibiarkan hanya itu sangat berbahaya," kata Said Aqil di Jakarta, Senin.
Said Aqil mengemukakan hal itu dalam pengukuhan pengurus dan pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pengurus Besar Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB IKA PMII).
Menurut dia simbol dan label agama sepanjang sejarah sering dimanfaatkan oleh penguasa yang ingin melestarikan kekuasaannya menghadapi para oposisi.
"Kalau sekarang kebalik, yang menggunakan label-label simbol agama orang-orang yang sangat tamak rakus terhadap kekuasaan," ujarnya.
Said Aqil berharap IKA PMII tidak ikut-ikutan memainkan simbol dan label agama untuk tujuan nonagama. Sebaliknya, IKA PMII hendaknya dapat menyatukan kembali Indonesia sesuai ajaran Al Quran, yakni sebagai ummatan wasathan, umat yang adil dan pilihan.
Sementara itu Ketua Umum IKA PMII Akhmad Muqowam mengatakan, rakernas tersebut akan membedah dan memecahkan sejumlah permasalahan nasional, antara lain soal kemiskinan.
Selain itu, menurutnya, IKA PMII akan serius dalam mengembangkan sayap di bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya untuk memastikan masa depan kehidupan bangsa yang lebih baik.
"Memakmurkan Indonesia tidak bisa dilakukan oleh satu kalangan saja, melainkan harus dilakukan secara sistemik, programik, dan berkelanjutan," ujarnya.
Berita Lainnya
Politik Identitas haram dalam Al-Quran, beber Said Aqil Siradj
Minggu, 17 Maret 2024 7:06 Wib
Mantan Ketum PBNU Said Aqil nyatakan netral di Pilpres 2024
Senin, 11 Desember 2023 6:27 Wib
Ganjar diminta pertahankan konsep Islam Nusantara
Jumat, 6 Oktober 2023 6:09 Wib
Ganjar: Tolong sabar soal nama bacawapres
Jumat, 6 Oktober 2023 5:25 Wib
Ganjar bertemu Said Aqil Siradj
Kamis, 5 Oktober 2023 20:33 Wib
Konsensus bangsa Indonesia harus dijaga
Sabtu, 12 Agustus 2023 4:33 Wib
Al Zaytun bisa lahirkan gerakan radikal, ungkap Said Aqil
Senin, 17 Juli 2023 21:26 Wib
Mitigasi sosial dibutuhkan untuk hadapi turbulensi politik
Senin, 2 Januari 2023 6:51 Wib