Bantul (Antaranews Jogja) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menyatakan tim reaksi cepat merupakan personel yang terdepan dalam penanganan bencana ketika terjadi bencana.
"Satgas (satuan tugas) kita terutama TRC (tim reaksi cepat) itu baru punya 12 personel, padahal itu menjadi petugas atau satgas yang paling dulu ketika terjadi bencana baik tanah longsor maupun banjir," kata Sekretaris BPBD Bantul, Muhammad Barried di Bantul, Selasa.
Menurut dia, karena menjadi personel penanggulangan bencana yang paling dulu saat terjadi bencana maka dengan 12 personel TRC yang dimiliki BPBD Bantul itu dinilai belum ideal, mengingat kondisi tingkat kerawanan bencana di seluruh 17 kecamatan.
"Idealnya kalau kita (Bantul) punya 17 kecamatan, 75 desa itu paling tidak untuk satu desa harus ada dua atau tiga orang TRC. Kita memang ada kendala kaitan dengan kondisi personel, karena untuk satgas terutama TRC jumlahnya terbatas," katanya.
Ia menjelaskan, sebenarnya BPBD Bantul punya sekitar 200 satgas penanggulangan bencana, namun mayoritas merupakan personel SAR pantai, petugas pemadam kebakaran dan petugas pengendali data dan operasional (Pusdalops).
"Jadi selama ini kita masih meminta bantuan dari relawan, jadi ketika ada bencana, relawan itu yang nanti untuk langsung terjun dulu baru kemudian TRC kita turunkan untuk menindaklanjuti dan membuat 'assesmen' atau pendataan dan sebagainya.
"Sehingga tindak lanjutnya baru dilaksanakan TRC sesuai dengan ketugasan, misalnya kalau ada kebakaran TRC meluncur untuk membuat asesmen dan nanti dari petugas pemadam kebakaran yang menangani," katanya.
Barried juga mengatakan, keberadaan relawan atau masyarakat setempat yang tergabung dalam forum pengurangan risiko bencana (FPRB) di tiap-tiap desa sangat penting dan dibutuhkan manakala terjadi bencana seperti banjir dan tanah longsor.
"Relawan FPRB di tiap desa itu sangat membantu kita dan teman-teman lain termasuk tagana, namun sudah menjadi tugas BPBD untuk peningkatan kualitas dan kuantitas daripada satgas, sehingga nanti akan kita upayakan untuk ditambah," katanya.
Berita Lainnya
Pelajar di Indonesia perlu peroleh pemahaman mitigasi bencana
Senin, 25 Maret 2024 20:56 Wib
3.756 warga korban banjir Demak mengungsi ke Kudus, Jateng
Senin, 25 Maret 2024 18:03 Wib
Cerah berawan, cuaca Indonesia
Senin, 25 Maret 2024 7:49 Wib
Pemprov Jatim kirim bantuan korban gempa Bawean
Minggu, 24 Maret 2024 11:14 Wib
Gempa susulan di laut Tuban, Jatim, masih terjadi 193 kali
Minggu, 24 Maret 2024 6:43 Wib
Akibat banjir, 562 warga mengungsi
Sabtu, 23 Maret 2024 12:00 Wib
Gempa Tuban, Jatim, rusakkan 14 bangunan
Sabtu, 23 Maret 2024 6:47 Wib
Sleman salurkan bantuan kebencanaan kepada 161 warga
Kamis, 21 Maret 2024 12:31 Wib