Siaga Merapi, ACT & MRI DIY adakan audiensi dengan Pemkab Sleman

id ACT DIT,siaga merapi

Siaga Merapi, ACT & MRI DIY adakan audiensi dengan Pemkab Sleman

Perwakilan ACT dan MRI adakan kunjungan ke Pemkab Sleman (Foto Antara/ACT/Istimewa)

Sleman (Antaranews Jogja) - ACT dan MRI DIY mengadakan rapat audiensi bersama Pemerintah Kabupaten Sleman pada Rabu. 

Dalam pertemuan tersebut perwakilan dari ACT dan MRI DIY mengajak Pemkab Sleman beserta jajarannya untuk sinergi program-program sosial, kemanusiaan, dan kebencanaan, menyusul kondisi Gunung Merapi yang saat ini mulai aktif kembali.

“Harapan kami dapat bersinergi bersama pemkab dan BPBD Sleman dalam menangani fase-fase bencana, karena Kabupaten Sleman merupakan wilayah yang rawan terjadi erupsi Gunung Merapi yang saat ini masuk fase siaga II, " papar Head of Partnership ACT DIY Bagus Suryanto

Sejak terjadi erupsi Gunung Merapi tahun 2010, ACT telah membangun hunian Integrated Community Shelter (ICS) di Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, yang dapat menampung pengungsi erupsi Merapi sekitar 1. 000 orang. 

Pada dialog tersebut Bupati Sleman yang diwakili Purwatno Widodo menyampaikan terima kasih. “Kami berterima kasih kepada ACT yang selama ini telah melakukan tugas-tugas kemanusiaan, bahkan sejak tahun 2010 yang telah menyiapkan tempat pengungsian bagi warga terdampak erupsi Merapi, ke depannya semoga tetap terjalin komunikasi dan koordinasi antara ACT dan Pemkab Sleman” ujarnya.

"Bertepatan dengan Hari Sumpah pemuda 28 oktober 2018 kemarin, ICS di Desa Hargobinangun kemudian diubah namanya menjadi Akademi Relawan Indonesia (ARI) yang difungsikan sebagai pusat pelatihan Relawan ACT dari seluruh tanah air" tandas Ketua MRI DIY Andri Perdana

"Selebihnya ARI di Desa Hargobinangun juga difungsikan sebagai tempat pelatihan siap siaga bencana oleh warga sekitar, dan tentunya sebagai tempat pengungsian warga jika sewaktu-waktu Gunung Merapi mengalami erupsi kembali" tutup Andri".