Gunung Kidul (Antaranews Jogja) - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengharapkan langkah Kementerian Komunikasi dan Informastika yang meluncurkan aplikasi "petani go online" dapat meningkatkan minat kaum muda menjadi petani.
"Dengan aplikasi ini akan mempermudah kinerja petani, baik nanti dalam pendataan tentang pertanian hingga semakin mempermudah pemasaran hasil pertanian,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunung Kidul Bambang Wisnu Broto di Gunung Kidul, Jumat.
Dia mengatakan perkembangan teknologi dapat mempermudah dan mempercepat kinerja para petani.
"Teknologi ini dapat mengukur berapa kadar PH tanah, kadar sekian lebih cocok untuk ditanam tanaman apa, lalu dapat melihat cuaca terkini seperti apa, serta informasi ketersediaan pupuk," katanya.
Bambang mengatakan salah satu kemudahan yakni petani akan didampingi oleh penyuluh, satu penyuluh mendampingi empat petani dengan demikian diharapkan petani-petani dapat segera memanfaatkan aplikasi tersebut. "Jadi bisa tanya langsung melalui aplikasi," katanya.
Dia mengakui ada beberapa kendala yang ditemui dalam pemanfaatan aplikasi ini, beberapa diantaranya adalah banyaknya petani yang sudah berumur, dan jangkauan jaringan internet dibeberapa titik yang sulit.
"Petani yang sudah tua biasanya tidak mengikuti perkembangan teknologi, sehingga harus mengajarkan dari dasar terkait dengan pemanfaatan teknologi," jelasnya.
Bambang berharap, dengan kemudahan aplikasi ini bisa menarik minat anak muda. "Petani muda ini yang diharapkan dapat melanjutkan pertanian di Gunungkidul, dengan kemajuan teknologi yang ada. Merekakan akan lebih tertarik,” harapnya.
Kelompok Tani Ngudi Mulya, Garotan, Bendung, Semin, Yasri Handoko berharap aplikasi ini bisa membantu petani, selain menanam juga dalam pemasaran. "Semoga bisa meningkatkan jangkauan jual hasil pertanian, seperti sayuran," katanya.
Berita Lainnya
Nelayan peroleh pelatihan pemasaran digital hasil laut
Senin, 8 April 2024 15:16 Wib
Inkubasi kuliner dukung UMKM masuk pasar global, papar Sandiaga
Senin, 11 Maret 2024 4:46 Wib
Pertiba diminta daftarkan "Goes to Campus" sebagai HKI
Rabu, 6 Maret 2024 11:47 Wib
Pawai barongsai Cap Go Meh dibanjiri wisatawan
Senin, 26 Februari 2024 5:53 Wib
Cap Go Meh semangat baru keberagaman budaya Indonesia
Senin, 19 Februari 2024 3:21 Wib
Relawan Go Gibran: Prabowo-Gibran menang satu putaran
Selasa, 9 Januari 2024 10:48 Wib
Budaya Biak "go international" via Sail Teluk Cenderawasih 2023
Selasa, 28 November 2023 6:23 Wib
BEI: Banyak UMKM di DIY potensial melantai di bursa saham
Selasa, 31 Oktober 2023 21:58 Wib