Gunung Kidul perbaiki drainase pasar darurat Playen

id Pasar playen

Gunung Kidul perbaiki drainase pasar darurat Playen

Pemkab Gunung Kidul, berkomitmen mempertahakan pasar tradisional dari gempuran pasar modern. Salah satu upayanya, pemkab melakukan rehabilitasi Pasar Playen. (Foto ANTARA/Mamiek)

Gunung Kidul (Antaranews Jogja) - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan melakukan perbaikan drainase yang ada di Pasar Darurat Playen menindaklanjuti keluhan pedagang adanya titik-titik genangan air yang menyebabkan bau busuk.
     
"Kami sudah mendengar keluhan dari pedagang terkait sumber bau. setelah kami meninjau lokasi ternyata berasal dari limbah pencucian tahu dan daging oleh pedagang," kata  Kepala Bidang Pasar, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Gunung Kidul Ari Setiawan di Gunung Kidul, Minggu.
     
Ia mengatakan, saat ini sudah dibangun septic tank oleh pekerja. Harapannya limbah segera dialirkan ke bak penampungan yang berada di sebelah timur pasar. "Untuk genangan, kami sudah siapkan mesin pompa yang nantinya air akan disedot dibuang ke sungai," katanya.
     
Ari mengatakan, pemkab sendiri menargetkan pembangunan Pasar Playen akan selesai pada tahun depan. Rencananya, Pasar Playen bisa menampung 403 orang pedagang.
     
"Tahun depan diharapkan selesai, sehingga pedagang segera pindah ke pasar yang selesai direnovasi," katanya.
     
Pasar percontohan pertama yang dibangun yakni pasar Playen, uang menghabiskan anggaran Rp6 miliar. "Tahap pertama sudah selesai 100 persen, tahap kedua mulai digarap tahun depan dengan anggaran Rp4,5 miliar," katanya.
     
Ia mengatakan, pasar yang berada di Desa Ngawu ini nanti aktifitas jual beli terpusat dalam satu titik, tidak berpencar seperti pada umumnya pasar tradisional di Gunung Kidul.
     
"Konsep pembangunan pasar dengan model satu lebih simple, dan rapi berkaitan penataan pedagang. Pasar Playen akan menjadi percontohan agar tetap eksis," katanya.
     
Ari mengatakan, pembangunan pasar tradisional terus diupayakan oleh Pemkab Gunung Kidul agar bisa bersaing dengan pasar modern yang saat ini banyak muncul di Gunung Kidul.
     
"Pemkab akam melakukan revitalisasi pasar tradisional untuk membangkitkan dan menggerakan kembali eksistensinya, sekaligus memposisikan pasar tradisional dengan konsep belanja satu atap yang aman, nyaman, bersih dan ekonomis," katanya.
     
Salah seorang pedagang, Sayuti mengatakan pihaknya kesulitan saat musim hujan seperti saat ini. Dirinya harus mengevakuasi barang dagangan ke lokasi aman agar terhindar dari genangan air. 
     
"Semoga pasar baru nanti pembangunannya tepat waktu," katanya.