Layanan Perpustakaan Kota Yogyakarta dilengkapi "Silvia"

id Perpustakaan kota yogyakarta, silvia

Layanan Perpustakaan Kota Yogyakarta dilengkapi "Silvia"

Peluncuran layanan Silvia, Sinema Literasi Visual untuk Pemustaka di Perpustakaan Kota Yogyakarta (Foto Antara/Humas Pemkot Yogyakarta)

Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Perpustakaan Kota Yogyakarta terus melakukan inovasi layanan untuk meningkatkan literasi masyarakat Yogyakarta dan menjelang akhir tahun ini mengoperasionalkan layanan Silvia atau Sinema Literasi Visual untuk Pemustaka.

“Layanan ini dibuka di lantai satu gedung Perpustakaan Kota Yogyakarta yang berada di Kotabaru. Pengunjung atau pemustaka bisa memanfaatkan layanan ini secara gratis,” kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Yogyakarta Wahyu Hendratmoko di Yogyakarta, Senin.

Melalui layanan tersebut, pemustaka Perpustakaan Kota Yogyakarta dapat menikmati atau menonton berbagai film koleksi Perpustakaan Kota Yogyakarta yang terdiri dari berbagai genre yang semuanya sudah disaring dan dipastikan film-film tersebut memiliki konten atau pesan yang positif.

Saat ini, Perpustakaan Kota Yogyakarta memiliki sekitar 50 judul film dari dalam dan luar negeri, di antaranya film animasi populer Moana. “Semua koleksi film ini bukan bajakan, tetapi asli,” kata Wahyu.

Wahyu menambahkan, melalui layanan Silvia tersebut, Perpustakaan Kota Yogyakarta ingin menunjukkan bahwa layanan literasi tidak harus dilakukan dengan peminjaman buku maupun buku digital tetapi bisa dilakukan melalui kegiatan menonton film.

“Jika ada masyarakat yang ingin memanfaatkan Silvia untuk menonton film yang mereka bawa sendiri pun tidak masalah. Tentunya, petugas kami akan menyortir film tersebut terlebih dulu untuk memastikan agar konten yang ditonton tidak bermuatan hal-hal negatif,” katanya.

Sejumlah fasilitas dalam ruangan Silvia di antaranya pemutar film, LCD proyektor, televisi, “sound system” dan AC sehingga ruangan cukup sejuk . “Layanan ini masih harus disempurnakan, di antaranya menambah peredam di ruangan agar tidak ada suara yang keluar dan mengganggu pemustaka lain yang sedang membaca buku,” katanya.

Untuk saat ini, lanjut Wahyu, pemustaka bisa langsung datang ke Perpustakaan Kota Yogyakarta untuk mengakses layanan. Namun, jika jumlah pemustaka yang mengakses Silvia cukup banyak, maka pemustaka diminta untuk melakukan reservasi terlebih dulu.

“Seperti layanan Raisa (Ruang Diskusi Bersama) yang kami miliki. Pemustaka harus melakukan resevarsi sekitar dua sampai tiga hari sebelum memanfaatkan layanan karena peminatnya cukup banyak,” katanya.

Perpustakaan Kota Yogyakarta juga akan melakukan pemutaran film secara rutin di Silvia pada Selasa, Kamis, Sabtu dan Minggu di jam-jam tertentu. Khusus Selasa dan Kamis dilakukan pemutaran satu kali sehari, namun pada Sabtu dan Minggu dilakukan dua kali sehari.

“Pemustaka bisa menonton secara gratis tetapi menggunakan tiket masuk karena kapasitas ruangan terbatas hanya untuk 18 orang. Pemustaka bisa menonton dengan cara lesehan,” katanya.

Perpustakaan Kota Yogyakarta akan membagikan tiket kepada pemustaka terpilih, di antaranya pemustaka yang rutin meminjam buku dan mengembalikannya tanpa terlambat atau untuk siswa sekolah yang berkunjung ke perpustakaan.

Wahyu mengatakan, layanan Silvia tersebut juga akan direplikasi di Perpustakaan Alternatif Kota Yogyakarta (Pevita) yang berada di Jalan Mayjend Sutoyo. “Jumlah pemustaka yang berkunjung ke Pevita cukup bagus sekitar 80-90 orang per hari. Kami targetkan, bisa mencapai 100 orang per hari apalagi perpustakaan tersebut sudah buka 20 jam sehari,” katanya.

Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024