Kajian pembangunan Pelabuhan Tanjung Adikarto dimulai 2019

id Tanjung adikarto

Kajian pembangunan Pelabuhan Tanjung Adikarto dimulai 2019

Pelabuhan Tanjung Adikato Kulon Progo Yogyakarta (Foto ANTARA/Sutarmi/agus/16)

Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Daerah Istimewa Yogyakarta Bayu Mukti Sasongka memastikan kajian terhadap kelanjutan pembangunan Pelabuhan Perikanan Tanjung Adikarto di Kulon Progo akan dimulai pada awal 2019.
       
"Kajian yang mencakup pembangunan Tanjung Adikarto secara menyeluruh akan dimulai 2019 dan terbagi menjadi dua tahap," kata Bayu di Yogyakarta, Senin.
         
Menurut Bayu, kajian pembangunan Tanjung Adikarto akan dilakukan oleh PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) yang merupakan badan usaha milik Kementerian Keuangan (Kemenkeu).    
           
"Nanti kajian akan dilakukan pada awal dan akhir 2019," kata dia.
         
Kajian akan mencakup keseluruhan bangunan pelabuhan mulai dari fasilitas darat dan fasilitas laut. Meski demikian, ia memperkirakan kajian akan lebih banyak difokuskan pada "break water" atau pemecah ombak karena untuk fasilitas darat pelabuhan saat ini telah mencapai 90 persen.
         
"Kemungkinan akan lebih banyak difokuskan untuk break water-nya karena sesuai desain sebelumnya biaya pembangunan break water diperkirakan mencapai Rp450 miliar," kata dia.
           
Ia mengatakan kajian itu nantinya akan merekomendasikan desain baru hingga perkiraan biaya pembangunan pelabuhan. Hasil kajian selanjutnya akan ditawarkan kepada pihak swasta meningat pembangunan lanjutan Tanjung Adikarto akan diserahkan kepada pihak swasta melalui proses lelang.
         
"Jadi hasil kajian itu nanti akan menjadi jaminan bagi pihak swasta untuk masuk karena para investor butuh keyakinan sebelum memutuskan mengambil proyek pembangunan itu," kata dia.
         
Karena proses kajian akan dimulai pada 2019, Bayu memperkirakan pembangunan fisik baru bisa dilakukan pada 2020 dan ditargetkan beroperasi pada 2021. 
         
Setelah Palabuhan Tanjung Adikarto rampung, Bayu meyakini produko ikan tangkap akan mengalami peningkatan signifikan. Produk ikan tangkap ditargetkan mencapai 270.000 ton per tahun, jika pelabuhan itu telah beroperasi.
         
"Setelah pelabuhan beroperasi kapal-kapal ikan dengan ukutan 60 GT ke atas bisa masuk. Dengan demikian volume tangkapan ikan akan jauh lebih besar," kata dia.