DIY rencanakan bangun unit pengolahan ikan berstandar ekspor

id Ikan

DIY rencanakan bangun unit pengolahan ikan berstandar ekspor

Tangkapan ikan nelayan (Foto Antara) (Foto Antara/)

Yogyakarta  (Antaranews Jogja) - Dinas Kelautan dan Perikanan Daerah Istimewa Yogyakarta merencanakan pembangunan unit pengolahan ikan berstandar ekspor agar kegiatan ekspor hasil perikanan di daerah itu bisa dilakukan secara mandiri.
     
Kapala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) DIY Bayu Mukti Sasongka di Yogyakarta, Selasa, mengatakan unit pengolahan ikan berstandar ekspor ditargetkan berdiri setelah Pelabuhan Tanjung Adikarto di Kulon Progo telah beroperasi pada 2021.
     
"Unit pengolahan ikan berskala ekspor dibangun kalau (pembangunan) Tanjung Adikarto selesai,"  kata Bayu.
     
Menurut Bayu, unit pengolahan ikan berskala ekspor diperlukan mengingat tingginya potensi hasil perikanan di laut selatan. "Potensi ikannya sangat tinggi. Selama ini kita baru menggarap 1-2 persen saja dari seluruh potensi perikanan yang ada di laut selatan," kata dia.
           
Ia mengakui hingga saat ini DIY belum bisa melakukan ekspor hasil tangkapan ikan secara langsung karena belum memiliki unit pengolahan ikan berstandar ekspor. Selama ini ekspor ikan dari DIY dilakukan melalui Surabaya, Jawa Timur.
         
"Selama ini ekspor secara langsung memang belum ada. Setiap hasil tangkapan ikan yang berpotensi ekspor ada di Sadeng memang larinya ke Jatim untuk diekspor di sana," kata dia.
         
 Menurut dia, ikan hasil tangkapan nelayan di laut selatan DIY yang berpotensi ekspor antara lain cakalang, tongkol, dan tuna dengan volume tangkapan mencapai 3.000 ton per tahun. Ikan tersebut biasanya diekspor ke Jepang, Malaysia, serta Singapura.
           
Meski demikian, unit pengolahan ikan berskala ekspor tersebut baru bisa dibangun apabila produksi ikan hasil tangkapan nelayan di DIY terbukti melimpah.
       
"Karena untuk membangun unit pengolahan untuk industri berskala besar memang ada standar salah satunya hasil tangkapan yang tinggi," kata dia.  
       
 Ia meyakini setelah Pelabuhan Tanjung Adikarto beroperasi, produksi ikan tangkap akan mengalami peningkatan signifikan yang diperkirakan mencapai 270.000 ton per tahun.
           
Ia mengatakan Pelabuhan Tanjung Adikarto baru bisa ditargetkan beroperasi pada 2021 karena  pembangunan fisik lanjutan pelabuhan itu baru dilakukan pada 2020. Adapun pada 2019 baru akan dilakukan kajian desain maupun biaya pembangunan secara menyeluruh.