Pemkab dampingi pelaku UMKM hadapi perkembangan pariwisata

id Bupati gunung kidul

Pemkab dampingi pelaku UMKM hadapi perkembangan pariwisata

Bupati Gunun Kidul Badingah (Foto Antara)

Gunung Kidul (ANTARA News Jogja) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan mendampingi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di wilayah ini dalam rangka menghadapi pertumbuhan wisata dan pembangunan Bandara NYIA di Kulon Progo.

Bupati Gunung Kidul Badingah di Gunung Kidul, Jumat, mengatakan Pemkab Gunung Kidul sangat mendukung perkembangan (UMKM) di wilayah ini.

"Dulu, masyarakat Gunung Kidul sebagian besar mata pencahariannya hanya petani. Tapi pada saat ini, sudah banyak menjadi pelaku wisata," katanya.

Ia mengatakan dampak perkembangan pariwisata di Gunung Kidul sangat luar biasa, yakni mampu mendongak UMKM. Perkembangan UMKM sangat cepat dan pesat, khususnya yang bergerak pada kuliner, kerajinan, makanan kecil, hingga homestay.

"Kami mendorong UMKM di Gunung Kidul untuk bangkit, sehingga ekonomi masyarakat semakin berkembang," katanya.

Badingah mengatakan pemkab memfasilitasi apa yang diperlukan oleh pelaku UMKM, terutama pelatihan-pelatihan keterampilan kepada masyarakat. "Kami mendampingi pelatihan ini. Materi pelatihan disesuaikan dengan potensi lokal dan kebutuhan masyarakat," katanya.

Sementara Kepala Dinas Koperasi dan UKM Gunung Kidul, Widagdo, mengatakan, selama ini karena keterbatasan sumber daya manusia (SDM), pelaku UMKM tidak banyak berinovasi sehingga produk yang dihasilkan cenderung biasa dan belum mampu bersaing.

"Pelaku UMKM tidak boleh cepat puas, harus berinovasi," ujarnya.

Widagdo mengatakan pemerintah pun terus mendukung upaya agar pengusaha meningkatkan inovasi dengan terus memberikan pelatihan. Selain itu juga mendukung pengurusan Perizinan Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT).

"Karena keterbatasan anggaran dari 38.000 UMKM yang ada di Gunung Kidul baru beberapa titik yang dilakukan pembinaan," jelasnya.

Widagdo mencontohkan, Gunung Kidul yang banyak ditumbuhi ketela dan umbi bisa diinovasi dengan membuat berbagai makanan yang menarik. "Memang untuk pendampingan memperoleh PIRT tidak banyak setiap tahun, kami terkendala anggaran," katanya.

Ia mengatakan selain kualitas produk, para pelaku UMKM yang berjualan di lokasi wisata bisa menunjukkan pelayanan prima kepada pembeli. Sebab, jika kurang ramah maka akan berakibat buruk.

"Saat ini media sosial cukup berpengaruh, kalau pelaku UMKM kurang ramah, dan meningkatkan harga di luar batas kewajaran, pembeli mengunggah di media sosial akan berpengaruh besar," katanya.
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024