Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Peringkat perguruan tinggi Institut Pertanian Yogyakarta yang dikeluarkan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi pada 2018 berada di rangking 130 atau mengalami kenaikan signifikan dari tahun 2017 yang ada di rangking 268.
"Pada 2018 ini Kemenristekdikti telah mengeluarkan rangking perguruan tinggi. Instiper mendapat rangking 130. Ini menunjukkan kinerja semakin baik, karena pada tahun 2017 rangking Instiper di angka 268," kata Rektor Instiper Yogyakarta Purwadi dalam pidato Dies Natalis Instiper ke-60 di Grha Instiper Yogyakarta, Senin.
Menurut dia, kenaikan rangking perguruan tinggi pertanian ini tidak lepas dari banyaknya perubahan besar yang terjadi di Instiper selama 2018, sehingga bisa dikatakan bahwa tahun ini merupakan tahun yang istimewa bagi Instiper.
Hal lain yang juga membuat bangga bagi Instiper, menurut dia, adalah pada pidato Presiden RI Joko Widodo saat pembukaan IPOC pada akhir Oktober 2018, bahwa Presiden sempat menyebut nama Stiper Instiper dalam pidatonya sebagai kampus kelapa sawit.
"Beberapa pencapaian dan kegiatan Instiper pada 2018 ini merupakan loncatan ke depan yang dilakukan dalam waktu relatif singkat. Instiper tidak ingin menjadi institusi yang tergilas perkembangan jaman, dan terus berbenah dan memanfaatkan perkembangan teknologi," kata Rektor.
Beberapa infrastuktur yang selesai dibangun Instiper untuk melengkapi kegiatan pembelajaran di kampus ini diantaranya Laboratorium AIRICA, pengembangan galeri perkebunan, mobil klinik Instiper, pembangunan smart green house dan conventional green house, dan fasilitas pendukung yang lain.
Pada Dies Natalis yang dihadiri Direktur Jenderal (Dirjen) Pembelajaran dan Kemahasiswan Kemenristekdikti Ismunandar tersebut juga dijadikan momen untuk meresmikan sarana dan fasilitas baru di perguruan tinggi yang berdiri sejak Tahun 1958.
Rektor mengatakan, peningkatan kinerja ini terus dilakukan agar pada tahun depan bisa menjadi lebih baik lagi. Juga Instiper perlu mencari strategi yang pas untuk meningkatkan kinerja dalam rangka menyikapi pemeringkatan ini.
"Beberapa indikator kinerja yang perlu terus ditingkatkan, misalnya ratio dosen per mahasiswa, jabatan akademik dosen, karya ilmiah dosen juga kinerja pembinaan mahasiswa," kata Rektor.
Menurut dia, peningkatan jumlah dosen terus dilakukan dengan mengarah pada pemenuhan kebutuhan sesuai kompetensi. Mengingat rekuitmen selama tiga tahun terakhir menunjukkan bahwa pendaftar calon dosen yang sesuai kebutuhan kompetensi sangatlah sedikit.
"Ini perlu perhatian dan kebijakan yang pas. Ke depan ratio dosen dari Instiper dan non-Instiper diharapkan tetap pada komposisi 30 banding 70 persen, dimana sumber utama dosen dari luar Instiper diharapkan dapat diisi dari UGM, IPB dan ITB," katanya.
Berita Lainnya
Pemkot Yogyakarta segera menyalurkan dana bantuan parpol dalam dua tahap
Kamis, 28 Maret 2024 23:23 Wib
Tim Jibom Gegana Polda DIY sterilisasi sejumlah gereja di Kota Yogyakarta
Kamis, 28 Maret 2024 22:00 Wib
Gunung Kidul, DIY, diguncang gempa
Kamis, 28 Maret 2024 19:48 Wib
Kemenkumham DIY mengapresiasi Lapas Yogya gagalkan penyelundupan pil koplo
Rabu, 27 Maret 2024 18:03 Wib
Penyelundupan pil koplo di betis pengunjung Lapas Yogyakarta digagalkan petugas
Rabu, 27 Maret 2024 9:28 Wib
DPRD DIY mengusulkan Raperda Pedoman Pendanaan Pendidikan
Selasa, 26 Maret 2024 21:53 Wib
Pemkot Yogyakarta meminta masyarakat segera aktivasi IKD
Selasa, 26 Maret 2024 19:59 Wib
Pemkot Yogyakarta menggandeng swasta manfaatkan "RDF" sampah
Selasa, 26 Maret 2024 5:07 Wib