Legislator: penambang Kulon Progo perbaiki Jalan Mlangsen-Pripih

id akhid nuryati

Legislator: penambang Kulon Progo perbaiki Jalan Mlangsen-Pripih

Ketua DPRD Kabupaten Kulon Progo Akhid Nuryati. (FOTO ANTARA/Mamiek)

Kulon Progo (Antaranews Jogja) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, meminta penambang tanah "urug" di Kecamatan Kokap memperbaiki jalan Mlangsen-Pripih yang rusak parah akibat dilalui armada truk pengangkut material tambang.
     
Ketua DPRD Kulon Progo Akhid Nuryati di Kulon Progo, Senin, mengatakan dirinya sangat kecewa penambang tidak ada yang datang dalam audiensi dengan warga terdampak kerusakan jalan Mlangsen-Pripih di Desa Janten dan Karangwuluh, Kecamatan Temon yang mengadu ke DPRD Kulon Progo.
     
"Kami sudah mengundang, tapi tidak ada satupun yang datang. Bagaimana masalah kerusakan jalan Mlangsen-Pripih dapat diselesaikan cepat. Kami akan kembali mengundang penambang di Kokap, PT PP dan PT Angkasa Pura I membahas masalah kerusakan jalan akibat  dilalui armada tambang material yang dibutuhkan pembangunan Bandara NYIA," kata Akhid.
     
Ia meminta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait  mulai dari Dinas Perhubungan, Dinas Lingkungan Hidup, dan Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) melakukan koordinasi dengan Musyawarah pimpinan kecamatan (Muspika) Temon melakukan peninjauan dan pengawasan teknis di lapangan soal kerusakan jalan Mlangsen-Pripih.
     
"Percepatan pembangunan Bandara NYIA menjadi tanggung jawab bersama. Warga senang dan tidak menolak pembangunan Bandara NYIA, tapi pelaksanaan ada dampak yang ditimbulkan. Hal ini juga perlu komitmen semua pihak supaya tidak menimbulkan masalah sosial," katanya.
   
Wakil Ketua I DPRD Kulon Progo Ponimin Budi Hartono mengatakan audiensi dengan warga Desa Janten dan Karangwuluh ini sebagai upaya mencari solusi terbaik apalagi masyarakat kita mendukung proyek Bandara. Namun karena dampaknya yang luar biasa, mengharuskan warga untuk menyampaikan hal ini.
     
"Penambangan ini tidak lepas dari peran PT Angkasa Pura dan PT PP sebagai pihak yang membeli produk. Jadi tolong agar masyarakat ini bisa diakomodir melalui CSR atau lainnya," katanya.
   
Ponimin meminta perusahaan tambang yang menggunakan akses jalan itu hendaknya dapat bahu membahu memperbaiki kondisi jalan yang ada sesuai dokumen amdal yg diterbitkan.
     
"Saya yakin, kerusakan ini akibat dari ketidaktertiban muatan/tonase armada dalam mengangkut hasil tambang. Kalau kondisi masyarakatnya dinamis, tentu proyek ini akan berjalan tanpa hambatan," katanya.
     
Tokoh masyarakat Desa Karangwuluh Mujadi mengatakan dampak kerusakan jalan Mlangseng-Pripih yang dilewati armada pengangkut tambang tanah urug setiap harinya 1.700 rit. Muatan tonase kendaraan selalu melebihi volumenya, sehingga mempercepat kerusakan jalan.
   
Ia mengatakan sejak Februari hingga akhir Oktober adalah dampak debu yang paling terasa. Pada Oktober sampai saat ini semakin parah karena musim hujan dan jalan rusak.
   
  "Surat yang kami tujukan kepada Ketua DPRD sudah mewakili warga Karangwuluh dan Janten. Kami mohon armada truk dibatasi 300 ritase perhari, jam operasional dari pukul 08.00 WIB sampai 16.00 WIB. Ada kompensasi bagi warga," katanya.