Asita menargetkan pemesanan travel naik 20 persen

id Kali biru

Asita menargetkan pemesanan travel naik 20 persen

Wisata Hutan Pinus Kawasan wisata Hutan Pinus, Dlingo, Bantul, DI Yogyakarta. Kawasan yang terletak di sisi timur Kabupaten Bantul itu menjadi salah satu destinasi ekowisata andalan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Foto ANTARA/Andreas Fitri Atmoko/15.

Yogyakarta  (Antaranews Jogja) - Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Derah Istimewa Yogyakarta menargetkan kenaikan pemesanan perjalanan wisata di daerah ini mencapai 20 persen saat libur panjang Natal dan Tahun Baru 2019.
       
"Libur panjang akhir tahun pemesanan travel wisata kami targetkan meningkat 20 persen dari hari biasa," kata Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Derah Istimewa Yogyakarta (DIY) Udhi Sudhiyanto di Yogyakarta, Rabu.
         
Menurut Udhi, pemesanan paket perjalanan wisata yang ditargetkan meningkat itu sebagian besar diperkirakan dilakukan oleh pengunjung kategori keluarga hingga rombongan sekolah. Hal itu mengingat adanya libur akhir pekan saat Natal yang juga bertepatan dengan libur sekolah.
         
Di samping objek-objek wisata yang sudah ada, menurut dia, pada momentum libur panjang Asita DIY memberikan perhatian khusus untuk mempromosikan destinasi yang selama ini belum maksimal digarap di antaranya desa wisata.
       
Menurut dia, desa wisata di DIY memiliki potensi besar menarik kunjungan wisata karena kecenderungan wisatawan saat ini lebih memilih mendapatkan pengalaman akan budaya dan kehidupan masyarakat.
     
"Di sisi lain juga agar terjadi penyebaran dan pergerakan wisatawan ke daerah daerah dan tidak terkonsentrasi di Kota Yogyakarta saja," kata Udhi.
     
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Istijab M Danunagoro mengatakan momentum libur natal dan tahun baru masuk kategori "peak season" dan khusus malam tahun baru "very peak" season bagi perhotelan di Yogyakarta.
     
Dengan demikian, seluruh perhotelan berbintang tiga hingga lima di Yogyakarta akan menyiapkan agenda-agenda khusus untuk berlomba-lomba menarik pengunjung.
       
"Hotel-hotel akan menerapkan 'full rate' tanpa diskon bahkan ada yg mengenakan 'surcharge' (biaya tambahan)," kata dia.
       
Menurut Istijab, selama libur akhir tahun okupansi hotel yang berada di "ring" satu atau di pusat Kota Yogyakarta bisa di atas 90 persen hingga 100 persen. Sedangkan untuk "ring" dua mencapai 80-90 persen, dan "ring" tiga mencapai 70-80 persen.