Siswa SMP rentan miliki masalah psikososial

id sleman

Siswa SMP rentan miliki masalah psikososial

Kabupaten Sleman D.I.Yogyakarta (Foto ANTARA/ags) (Foto ANTARA/ags/)

Sleman (Antaranews Jogja) - Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta menyebutkan berdasarkan sampling yang dilakukan siswa sekolah menengah pertama rentan terhadap masalah psikososial.
     
"Dari hasil sampling yang kami lakukan terhadap 390 orang siswa usia SMP sederajat menunjukkan bahwa 24,62 persen atau 96 orang siswa memiliki masalah psikososial," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Joko Hastaryo pada pencanangan SMP Negeri 1 Seyegan sebagai Sekolah Sehat Jiwa, Rabu.
     
Menurut dia, hal tersebut perlu ditindaklanjuti dengan pemeriksaan selanjutnya untuk mengetahui permasalahan psikososial apa yang dialami siswa, agar tepat penanganannya.
     
"Pengembangan kesehatan jiwa di sekolah tidak berbeda dengan pelaksanaan kesehatan lainnya yang telah dikembangkan di sekolah melalui Trias UKS pada program UKS," katanya.
 
Ia mengatakan, usaha yang diberikan pada pengembangan kesehatan jiwa berupa bimbingan, pelatihan keterampilan sosial dan tuntunan kepada peserta didik tentang kesehatan jiwa.
     
"Pendidikan kesehatan jiwa meliputi perkembangan fisik dan jiwa sesuai kelompok usia peserta didik, permasalahan yang dihadapi dan keterampilan sosial dalam meningkatkan ketahanan mental agar kepribadian peserta didik dapat tumbuh dengan baik," katanya.
     
Joko mengatakan bahwa Sekolah Sehat Jiwa sebelumnya sudah pernah dicanangkan pada 2017 di SMPN 2 Kalasan.
     
"Kegiatan ini diharapkan dapat melahirkan kader-kader kesehatan sekolah yang telah mendapat pembekalan secara optimal dan berkelanjutan, sehingga tahu dan mampu melaksanakan kegiatan Sekolah Sehat Jiwa di wilayah sekolah masing-masing," katanya.
     
Wakil Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Muslimatun mencanangkan SMP Negeri 1 Seyegan sebagai Sekolah Sehat Jiwa.
     
"Kegiatan pencanangan ini sebagai upaya mewujudkan peningkatan kesehatan jiwa masyarakat sejak dini. Terlebih tingkat emosi dan perilaku anak usia sekolah, terutama pada siswa SMP perlu mendapat perhatian ekstra," katanya.
     
Menurut dia, pencanangan Sekolah Sehat Jiwa ini juga merupakan langkah awal dalam mengurangi gangguan kesehatan jiwa pada masyarakat, khususnya pada anak usia sekolah di Kabupaten Sleman.
     
"Sekolah memegang peran penting dalam meningkatkan kesehatan jiwa yang berdampak pada kesehatan mental masyarakat," katanya.
     
Namun, kata dia, pada kenyataannya, peran sekolah masih sangat terbatas yang disebabkan kurikulum yang diberlakukan hanya fokus pada ranah akademik.
     
"Sedangkan fokus untuk pemberdayaan anak agar dapat berfungsi secara baik dalam hubungan sosial belum terumuskan secara optimal," katanya.
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024