Masyarakat Yogyakarta diimbau perkuat kerukunan menjelang Pemilu 2019

id kerukunan, umat beragama, pemilu

Masyarakat Yogyakarta diimbau perkuat kerukunan menjelang Pemilu 2019

Penampilan seni Barongsai dalam Festival Seni Kerukunan Umat Beragama di Kantor Kemenag Kota Yogyakarta (Foto Antara/Eka Arifa Rusqiyati)

Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta terus menggelar berbagai kegiatan untuk memberikan pemahaman dan imbauan ke masyarakat agar tetap menjaga persatuan dan kerukunan menjelang pelaksanaan Pemilu 2019.
   
“Di tahun politik seperti ini, perbedaan pandangan politik atau perbedaan pilihan itu jangan sampai menimbulkan perpecahan. Perbedaan itu bukan sesuatu yang harus dipersoalkan, tetapi yang penting adalah menjaga kerukukan di tengah masyarakat,” kata Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta Nur Abadi di sela Festival Seni Kerukunan Umat Beragama di Yogyakarta, Rabu.
   
Menurut dia, festival seni menjadi salah satu sarana yang dianggap efektif untuk memperkuat kerukunan dan persatuan di tengah masyarakat karena di setiap ajaran agama memiliki aspek seni dan budaya sendiri-sendiri.
   
Dalam festival seni tersebut, setiap perwakilan dari enam agama di Indonesia menampilkan pertunjukan seni dan budaya, di antaranya seni Barongsai, Tari Pendet hingga paduan suara.
   
Selain melalui kegiatan kesenian, imbauan untuk mempererat persaudaraan dan kerukukan antarumat beragama juga ditempuh dengan menggencarkan sosialisasi yang dilakukan penyuluh keagamaan kepada masyarakat.
   
“Kegiatan ini sudah kami lakukan. Ada sekitar 90 penyuluh yang diterjunkan untuk terus mengingatkan masyarakat tentang betapa pentingnya menjaga kerukukan antarumat beragama. Tidak perlu berselisih atau saling menjelekkan,” katanya.
   
Sementara itu, Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi yang hadir dalam festival tersebut juga mengatakan hal senada dengan mengingatkan masyarakat untuk menjaga diri di tahun politik dan tidak ikut terseret dalam hal-hal bernuansa negatif yang berpotensi merusak kerukunan umat beragama.
   
“Festival ini merupakan salah satu cara yang baik untuk mengurangi potensi perpecahan di tengah masyarakat pada saat tahun politik,” katanya.
   
Ia menyebut, di tahun politik atau menjelang Pemilu 2019 banyak hal dapat ditempatkan dalam nuansa politik. “Namun, masyarakat perlu mawas diri. Kementerian Agama pun harus terus melakukan dialog dengan umat beragama agar tidak mudah terpancing hiruk pikuk politik,” katanya.
   
Heroe meyakini, jika warga Kota Yogyakarta adalah masyarakat yang bisa bersikap dewasa dan mawas diri sehingga memahami bahwa di tengah masyarakat tentu ada perbedaan pandangan atau pilihan politik menjelang Pemilu 2019.
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024