Yogyakarta lanjutkan rehabilitasi fasad Kotagede gunakan danais

id Kotagede

Yogyakarta lanjutkan rehabilitasi fasad Kotagede gunakan danais

bangunan cagar budaya di Kotagede (Foto ANTARA/Sidik)

Yogyakarta  (Antaranews Jogja) - Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta akan melanjutkan program rehabilitasi fasad di Kawasan Cagar Budaya Kotagede pada tahun depan dengan memanfaatkan dana keistimewaan.
   
“Kami masih fokus pada rehabilitasi fasad di Kotagede. Nantinya, rehabilitasi akan dilakukan hingga ke situs Watu Gatheng,” kata Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta Eko Suryo Maharso di Yogyakarta, Kamis.
   
Menurut dia, Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta mengajukan usulan dana keistimewaan pada 2019 sebesar Rp13 miliar, namun hanya disetujui sekitar Rp1,5 miliar.
   
“Oleh karena itu, kami pun harus memprioritaskan kegiatan sehingga diputuskan untuk melanjutkan rehabilitasi fasad di Kotagede. Tahun ini sudah dilakukan di depan Kelurahan Jagalan,” katanya.
   
Eko mengatakan, rehabilitasi fasad di kawasan Kotagede tersebut dilakukan untuk mengembalikan nuansa atau arsitektur bangunan agar kembali ke karakter kawasan. 
   
“Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama dengan Badan Pengelola Kawasan Cagar Budaya (BPKCB) Kotagede. Mereka melakukan pendekatan ke masyarakat atau pemilik bangunan terkait rehabilitasi fasad. Warga yang bersedia, maka fasad rumahnya akan dipoles,” katanya.
   
Eko berharap, pemulihan karakter kawasan Kotagede tidak berhenti pada rehabilitasi fasad bangunan saja tetapi dapat dilanjutkan dengan mengubah Jalan Mondorakan hingga Watu Gatheng yang semula beraspal menjadi jalan batu sehingga wisatawan yang berkunjung seolah-olah akan dibawa ke suasana masa lampau.
   
Sedangkan untuk perbaikan bangunan warisan budaya atau cagar budaya lain, lanjut Eko, masih bisa dilakukan dengan dukungan APBD Kota Yogyakarta.
   
“Perbaikan yang dilakukan bukan perbaikan dalam skala besar, tetapi perbaikan kecil seperti memperbaiki talang air atau atap rumah,” katanya.
   
Namun demikian, Eko mengatakan, bangunan warisan budaya yang bisa diperbaiki tersebut harus sudah ditetapkan dalam daftar warisan budaya daerah. Di Kota Yogyakarta saat ini terdapat 44 bangunan yang masuk dalam daftar tersebut.
   
“Jumlah bangunan warisan budaya dalam daftar tersebut dimungkinkan terus bertambah,” katanya.
   
Sementara itu, Anggota Komisi D DPRD Kota Yogyakarta Dwi Budi Utomo mengatakan, kawasan Kotagede memiliki banyak potensi wisata yang bisa terus dikembangkan.
   
Di antaranya, pengembangan produk kerajinan perak yang selama ini sudah sangat dikenal luas oleh wisatawan termasuk pengembangan wisata mengunjungi bangunan-bangunan berarsitektur khas yang masih banyak dijumpai di kawasan itu.
   
“Namun, perlu ada dukungan narasi terhadap bangunan-bangunan di kawasan Kotagede karena dengan ditambah narasi, maka bangunan akan menjadi hidup dan menambah daya tarik untuk wisatawan,” katanya.
   
Selain itu, Dwi Budi mengusulkan tentang pengembangan wisata religi karena di kawasan tersebut terdapat peninggalan Kerajaan Mataram Islam dengan keberadaan Masjid Gedhe Mataram. 
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024