Yogyakarta, (Antaranews Jogja) - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mendorong para mahasiswa memiliki semangat bela negara dalam menghadapi era Revolusi Industri 4.0.
"Mahasiswa sebagai kader bela negara harus dapat mempertahankan negara kesatuan di bawah Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika," katanya saat memberikan orasi ilmiah dengan tema "Penguatan Karakter Bela Negara Menghadapi Revolusi Industri 4.0" di Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran, Yogyakarta, Sabtu.
Menurut Menristek, konsep bela negara berbeda dengan wajib militer meskipun dasar keduanya sama yakni melindungi eksistensi negara. Wajib militer adalah apabila negara dalam kondisi darurat misalnya dalam keadaan perang, rakyat sipil yang terlatih dapat diterjunkan untuk kepentingan militer. "Sedangkan bela negara lebih menekankan pada sikap dan kesadaran untuk menjaga eksistensi suatu bangsa," kata dia.
Selain itu, menurut Nasir, semangat bela negara bisa diwujudkan dengan membangun ikatan kokoh antaranak bangsa dengan tidak membedakan suku, agama, ras, maupun golongan.
Rektor UPN Veteran Mohamad Irhas Effendi mengatakan UPN "Veteran" sebagai kampus yang menjunjung tinggi nilai disiplin dan bela negara, menurut dia, dapat menghasilkan lulusan dan pegawainya mampu menjadi pionir agen pembaruan bagi masyarakat, khususnya dalam meningkatkan penerapan nilai bela negara di seluruh bidang kehidupan di manapun berada di era Revolusi Industri 4.0.
Menurut Irhas, hingga saat ini kampusnya terus menanamkan nilai-nilai bela negara kepada para mahasiswa baru melalui pendekatan diskuisi interaktif dengan membahas studi kasus terkini yang terkait nilai-nilai bela negara serta pendekatan pembinaan kesehatan dan kekuatan jasmani bekerja sama dengan Akademi Angkatan Udara (AAU).
"Penanaman nilai bela negara juga terus dilakukan melalui internalisasi nilai-nilai bela negara baik dalam mata kuliah khusus yang terkait langsung dengan bela negara seperti Pancasila, pendidikan kewarganegaraan, pendidikan agama, pendidikan olahraga, serta melalui berbagai model pembelajaran yang berbasis nilai-nilai bela negara," kata dia.
Berita Lainnya
Menristek: Indonesia perlu menguasai ragam platform pengembangan vaksin
Rabu, 14 April 2021 0:25 Wib
Menristek mendukung pengembangan imunomodulator berbasis biodiversitas
Kamis, 25 Maret 2021 23:11 Wib
Menristek Bambang: Vaksin Merah Putih untuk warga Indonesia semua umur
Jumat, 19 Maret 2021 22:52 Wib
Menteri : Indonesia tingkatkan kemampuan pengembangan vaksin COVID-19
Kamis, 25 Februari 2021 19:53 Wib
Menristek: UGM akan membangun sistem pusat pengumpulan data GeNose
Jumat, 19 Februari 2021 23:42 Wib
Kemenristek mengalokasikan hibah riset Rp623 miliar untuk PT non-PTNBH
Kamis, 18 Februari 2021 21:23 Wib
Menristek: Terapi konvalesen memperbesar peluang sembuh dari COVID-19
Jumat, 12 Februari 2021 0:22 Wib
Menristek: Sel punca berguna untuk terapi pasien COVID-19 berat
Sabtu, 6 Februari 2021 0:06 Wib