"Jogja Menari" teguhkan keragaman keolahragaan dan kegembiraan

id Jogja menari,jaranan

"Jogja Menari" teguhkan keragaman keolahragaan dan kegembiraan

Ribuan penari menarikan tari Jaranan dalam kegiatan Jogja Menari di Alun-Alun Utara Yogyakarta, Minggu (23/12) (Eka Arifa Rusqiyati)

    Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Gelaran “Jogja Menari” sebagai bagian dari perayaan reuni perak Keluarga Alumni Teladan Angkatan 93 yang diikuti ribuan penari dengan menarikan tari Jaranan memiliki semangat untuk semakin meneguhkan keragaman, keolahragaan sekaligus kegembiraan.

    “Ada tiga konsep utama dari kegiatan ‘Jogja Menari’ yaitu, konsep keragaman, keolahragaan karena kita harus selalu sehat dan konsep kegembiraan dengan tetap menonjolkan budaya masyarakat Yogyakarta,” kata Ketua Panitia Jogja “Color Walk” dan Menari Muchammad Romahurmuziy di Yogyakarta, Minggu.

    Romahurmuziy yang juga alumni Teladan atau SMA Negeri 1 Yogyaakrta itu berharap, melalui kegiatan menari massal tersebut, maka seluruh hiruk pikuk yang saat ini mengiringi kehidupan bangsa Indonesia karena bertepatan dengan tahun politik dapat sedikit dilupakan dan diisi dengan keceriaan serta kebersamaan.

    “Masyarakat yang tadinya renggang karena perbedaan pandangan politik, dapat direkatkan kembali karena pada dasarnya warna kita memang berbeda,” katanya.

    Sedangkan pilihan untuk menarikan tari Jaranan, lanjut Romahurmuziy, dilakukan karena Yogyakarta adalah pusat budaya di Indonesia sehingga budaya tradisional yang ada perlu terus dijunjung tinggi.

    “Rencana ke depan, kegiatan ini diharapkan bisa menjadi kegiatan rutin yang masuk dalam kalender kegiatan di Kota Yogyakarta. Harapannya, pesertanya bisa mencapai dua kali lipat dibanding sekarang,” katanya.

    Dalam kegiatan “Jogja Menari” tersebut, Romahurmuziy bersama dengan ribuan penari yang memadati Alun-Alun Utara Yogyakarta menarikan bersama tari Jaranan yang sudah dikoreografikan oleh salah satu sanggar tari di Yogyakarta.

    Kegiatan tersebut bahkan mendapatkan anugerah dari Museum Rekor Indonesia (Muri) sebagai tari Jaranan dengan penari terbanyak yaitu diikuti 4.279 penari dari target 3.600 penari. Muri mencatatnya sebagai rekor ke-8799.

    Sementara itu, Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti juga berharap, seluruh peserta Jogja Menari dapat menjadikan pengalaman tersebut sebagai sebuah kenangan yang indah. 

    “Saya berharap, seluruh peserta bisa menikmati kegiatan ini, bisa merasa senang sekaligus bersilaturahmi dengan masyarakat Yogyakarta,” kata Haryadi yang juga menjadi salah satu alumni SMA Negeri 1 Yogyakarta.

    Sedangkan koreografer tari Jaranan, Kinanti Sekar Rahina mengatakan, koreografi yang digunakan untuk tari Jaranan yang ditarikan secara massal ini cukup mudah sehingga bisa diikuti oleh seluruh kelompok usia di masyarakat.

    “Kami tidak sepenuhnya menggunakan koreografi yang asli tetapi sudah diubah agar bisa ditarikan dengan mudah dan tidak ada properti khusus yang digunakan. Musiknya pun lebih modern,” katanya.

    Ia berharap, melalui kegiatan tersebut akan semakin banyak anak muda yang mencintai budaya tradisional Yogyakarta. “Ini adalah warisan budaya yang harus selalu dijaga,” katanya.

Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024