Bantul ajukan tambahan elpiji 10 persen libur akhir tahun

id Elpiji

Bantul ajukan tambahan elpiji 10 persen libur akhir tahun

Ilustrasi, operasi pasar gas elpiji (Foto Antara/Andreas Fitri Atmoko/ags/15)

Bantul,  (Antaranews Jogja) - Dinas Perdagangan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengajukan tambahan pasokan elpiji bersubsidi ukuran tiga kilogram sebanyak 10 persen untuk menghadapi libur akhir tahun 2018.
     
"Untuk elpiji kita sudah mengajukan kuota 10 persen menjelang liburan Natal dan Tahun Baru, kita sudah sampaikan saat dengan tim TPID (Tim pengendali inflasi daerah) kemarin," kata Kepala Dinas Perdagangan Bantul Subiyanta Hadi di Bantul, Senin. 
     
Menurut dia, pengajuan tambahan pasokan elpiji tiga kilogram itu dimaksudkan agar dari pihak distributor PT Pertamina selalu siap mendistribusikan elpiji bila mana terjadi kekurangan bahan bakar itu akibat permintaan naik selama liburan ini. 
     
"Sebetulnya dari pihak pertamina itu selalu siap, karena kita sudah koordinasi intens kalau dia (Pertamina) punya cadangan fakultatif. Itu dikucurkan manakala terjadi kekurangan atau kelangkaan di Bantul," katanya. 
     
Namun demikian, kata dia, dari hasil rapat koordinasi terakhir dengan stakeholder terkait elpiji, tidak dilaporkan ada kekurangan maupun kelangkaan barang bersubsidi tersebut, dan ketersediaan di pangkalan masih mencukupi kebutuhan.
   
 Ia mengatakan, kuota tambahan 10 persen elpiji tiga kilogram itu diambil dari jatah selama sebulan. Jika rata-rata setiap bulan mendapat pasokan sebanyak 700 ribu tabung, maka ada tambahan sekitar 70 ribu tabung pada bulan Desember ini. 
   
"Sampai November itu penyaluran elpiji untuk Bantul sudah sebanyak 7.768.830 tabung, jadi tiap bulannya sekitar 700an ribu, nah di Desember ini ada kenaikan hingga 10 persen yang diambilkan dari alokasi sebulan," katanya. 
     
Subiyanta mengatakan, usulan tambahan elpiji 10 persen itu dengan mempertimbangkan kenaikan konsumsi elpiji di Bantul selama liburan, sebab Bantul dan Kota Yogyakarta menjadi tujuan wisata yang berdampak pada meningkatnya belanja kuliner. 
   
 "Kan liburan ini Jogja termasuk Bantul menjadi kunjungan wisata, apalagi bersama liburan anak sekolah, sehingga ada peningkatan daya bel masyarakat, itu estimasi saja. Dan pengalaman dari tahun lalu semua sudah siap antisipasi," katanya.