Masyarakat diminta tingkatkan kewaspadaan di perlintasan sebidang

id Kereta api, perlintasan sebidang

Masyarakat diminta tingkatkan kewaspadaan di perlintasan sebidang

Perlintasan Kereta Tanpa Penjagaan Sejumlah warga dengan membawa gerobag menyebrangi perlintasan tidak resmi kereta api yang tanpa penjagaan dan palang pintu di Sentolo, Kulon Progo, Yogyakarta, Kamis (19/12). Minimnya petugas jaga dan palang pintu jalur perlintasan di kawasan pedesaan di Yogyakarta membuat resiko kecelakaan di jalur perlintasan kereta api tersebut tinggi. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/sgd/13

 Yogyakarta,  (Antaranews Jogja) - Masyarakat atau pengguna jalan diminta untuk meningkatkan kewaspadaan saat melintas di perlintasan sebidang rel kereta api khususnya selama masa Angkutan Natal dan Tahun Baru karena intensitas perjalanan kereta meningkat.

“Seluruh perlintasan kereta adalah wilayah yang rawan terjadi kecelakaan. Oleh karena itu, masyarakat atau pengguna jalan lain sebaiknya mendahulukan perjalanan kereta api dan mematuhi rambu-rambu yang ada,” kata Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi (Daop) 6 Yogyakarta Eko Budiyanto di Yogyakarta, Senin.

 Menurut Eko, meskipun perlintasan sebidang tersebut sudah dilengkapi dengan palang pintu perlintasan, namun jika pengguna jalan tidak mematuhi aturan atau rambu-rambu yang diberikan, maka perlintasan tersebut akan menjadi perlintasan yang rawan kecelakaan.

  Di wilayah kerja PT KAI Daop 6 Yogyakarta terdapat 476 perlintasan kereta api. Sebanyak 293 di antaranya adalah perlintasan yang tidak dijaga dan 61 perlintasan masuk kategori perlintasan tidak resmi.

 “Sisanya, adalah perlintasan yang dijaga oleh personel dari PT KAI atau dari pihak lain termasuk dari pemerintah daerah,” katanya.

 Selain meminta pengguna jalan untuk meningkatkan kewaspadaan di perlintasan kereta api, PT KAI Daop 6 Yogyakarta juga menambah petugas penjaga pintu perlintasan kereta api selama masa Angkutan Natal dan Tahun Baru 2019 serta menambah personel pemeriksa rel.

 Selama masa Angkutan Natal dan Tahun Baru 2019, PT KAI Daop 6 Yogyakarta menjalankan delapan kereta tambahan untuk melayani peningkatan kebutuhan masyarakat baik ke arah timur atau Surabaya dan ke arah barat atau ke Jakarta.

 Delapan kereta tambahan tersebut di antaranya Argo Lawu dan Argo Dwipangga tambahan yang akan dijalankan dari Solo Balapan tujuan Jakarta Gambir, Taksaka Pagi dan Malam relasi Yogyakarta -Jakarta, Lodaya relasi Solo-Bandung, Sancaka relasi Yogyakarta-Surabaya serta Mataram Premium relasi Lempuyangan Yogyakarta-Jakarta Pasar Senen.

 Setiap rangkaian kereta tambahan tersebut dapat membawa sekitar 450 hingga 500 penumpang dalam satu kali perjalanan atau ada sekitar 4.500 tambahan tiket per hari selama 16 hari.

 “Pada masa libur akhir tahun ini akan ada peningkatan jumlah penumpang dibanding tahun lalu, yaitu dari 600.000 penumpang menjadi 623.000 penumpang,” katanya.

 Masa Angkutan Natal dan Tahun Baru 2019 dilaksanakan mulai 20 Desember hingga 6 Januari 2019 dan bisa diperpanjang jika masyarakat masih membutuhkan.

 “Puncak keberangkatan penumpang dari Daop 6 diperkirakan terjadi pada 1 Januari dengan 42.000 penumpang,” katanya. 

(E013)

Pewarta :
Editor: Luqman Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2024