Camat diminta berpartisipasi antisipasi penumpukan sampah Tahun Baru 2019

id Sampah, tahun baru

Camat diminta berpartisipasi antisipasi penumpukan sampah Tahun Baru 2019

Membersihkan sampah (antaranews)

Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta meminta seluruh camat untuk ikut berpartisipasi melakukan upaya antisipasi penumpukan sampah usai perayaan malam pergantian tahun di wilayahnya masing-masing.

“Tahun ini, kami akan menggerakkan camat untuk berpartisipasi. Setidaknya, mereka tahu titik-titik mana saja di wilayahnya yang sudah bersih dan titik mana yang belum. Tahun lalu, belum semua camat kami minta berpartisipasi,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta Suyana di Yogyakarta, Rabu.

Menurut dia, partisipasi wilayah tersebut sangat diperlukan karena biasanya terjadi peningkatan sebaran sampah usai perayaan malam pergantian tahun, khususnya di wilayah-wilayah yang menjadi titik keramaian. 

“Misalnya saja di sekitar lapangan apabila wilayah tersebut memiliki lapangan yang luas,” katanya.

Selama ini, lanjut dia, DLH Kota Yogyakarta baru meminta camat di sekitar lokasi yang kerap menjadi pusat keramaian untuk ikut berpartisipasi mengantisipasi sampah tahun baru seperti Gondomanan dan Keraton serta Jetis.

“Usai malam perayaan malam pergantian tahun, biasanya terjadi peningkatan volume sampah meskipun tidak signifikan. Kurang dari 10 persen. Tetapi, sebaran sampah yang bertambah,” kata Suyana.

Sampah usai malam pergantian tahun, lanjut dia, biasanya didominasi sampah plastik dan kertas. “Meskipun tidak mudah terurai, namun pembersihan sampah harus segera dilakukan,” katanya yang akan menerjunkan seluruh petugas penyapu usai malam perayaan pergantian tahun.

Sementara itu, lokasi yang perlu mendapat penanganan pembersihan secara khusus adalah di ruas Jalan Suroto dan Jalan Pangurakan usai revitalisasi karena adanya perubahan material trotoar dari konblok menjadi teraso.

“Untuk menjaga kebersihan teraso, tidak hanya cukup dilakukan penyapuan tetapi juga perlu digosok agar tetap bersih. Oleh karena itu, kami menambah 10 tenaga untuk pembersihan kedua ruas jalan itu,” katanya.

Meskipun demikian, Suyana menyebut, pola pembersihan di dua ruas jalan tersebut perlu disesuaikan dengan kondisi di masing-masing lokasi agar pembersihan bisa dilakukan maksimal. “Misalnya saja, di Jalan Pangurakan kerap terjadi penumpukan sampah pada sore hari sedangkan di pagi hari cenderung bersih. Khusus di Jalan Suroto, belum kami petakan,” katanya.

Sedangkan untuk ruas Jalan Malioboro hingga Titik Nol Kilometer, lanjut Suyana, sudah ditangani oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Malioboro.

Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024