Pakualaman akan menggelar "Dhaup Ageng" Putra Paku Alam X

id Pakualaman

Pakualaman akan menggelar "Dhaup Ageng" Putra Paku Alam X

Ilustrasi. Tarian Bedhaya Angron Akung saat prosesi upacara adat jumenengan atau penobatan Paku Alam X di Bangsal Sewatama, Puro Pakualaman, DI Yogyakarta, Kamis (7/1). KBPH Prabu Suryodilogo resmi menjadi KGPAA Paku Alam X. (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/pd/15)

Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Kadipaten Puro Pakualaman akan menggelar Dhaup Ageng atau upacara pernikahan agung putera sulung KGPAA Paku Alam X, Bendara Pangeran Harya (BPH) Kusumo Bimantoro dengan Maya Lakshita Noorya pada  5 Januari 2019.
       
Ketua Panitia Dhaup Ageng KPH Indro Kusumo di Yogyakarta, Rabu, mengatakan Dhaup Ageng akan diselenggarakan berdasarkan tradisi yang 
diagungkan dari generasi ke generasi dan selalu dinanti oleh masyarakat karena akan mempertontonkan sesuatu yang spektakuler dan tidak biasa. 
     
"Disebut sebagai Dhaup Ageng karena diselenggarakan dengan mengikuti tata cara yang berlaku di istana Pakualaman," kata Indro.
     
Ia mengatakan rangkaian upacara panggih dan resepsi pernikahan putra Wakil Gubernur DIY itu akan dilaksanakan di Bangsal Sewatama. 
       
Bangunan utama Istana Pakualaman tersebut selama ini hanya digunakan untuk penyelenggaraan beberapa peristiwa penting oleh Kadipaten Pakualaman, seperti Jumeneng Dalem, Ngabekten, serta Jamuan Istana untuk tamu khusus baik dari dalam maupun luar negeri. 
     
Sebelum upacara panggih, menurut Indro, akan diselenggarakan akad nikah di Masjid Besar Pakualaman yang berada di sisi barat daya Pura Pakualaman.
       
Indro mengatakan  motif batik "Surya Mulyarja" akan dipilih menjadi tema Dhaup Ageng yang akan diselenggarakan. Surya Mulyarja bersumber pada iluminasi naskah Sestradisuhul (1847) yang dicipta pada masa Paku Alam II. Surya Mulyarja merupakan manifestasi karakter Batara Surya dalam Asthabrata. 
     
Adapun karakter utama Batara Surya yang tersurat dalam Naskah Sestradisuhul adalah cermat, dermawan, dan memotivasi para muridnya untuk rajin berusaha agar dapat hidup sejahtera lahir dan batin.
    
Motif batik Surya Mulyarja yang secara etimologi berasal dari kata surya yang berarti "matahari" sebagai representasi Batara Surya; mulya berarti "luhur"; dan arja berarti "selamat". 
     
"Dengan demikian Surya Mulyarja merupakan doa atau harapan untuk meneladani karakter luhur Batara Surya," kata dia.
     Kusumo Bimantoro yang lahir di Yogyakarta pada 10 April 1992 merupakan sulung dari dua bersaudara putra K.G.P.A.A. Paku Alam X dan G.K.B.R.A.A. Paku Alam.
     
Jenjang pendidikan ditempuhnya di Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM).
     
Ia memiliki hobi menggambar dan memecahkan misteri fisika. Visinya dalam pembangunan kebudayaan adalah mengembalikan marwah kota Yogyakarta sebagai kota budaya terutama dari segi arsitektur.
       
Sedangkan perempuan yang akan ia persunting yakni Maya Lakhsita Noorya lahir di Sleman pada 27 April 1991. Putri dari Mandiyo Priyo dan Rini Wijayanti ini merampungkan pendidikan tingginya di Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
     
Visinya dalam bidang kesehatan adalah meningkatkan pelayanan kesehatan dengan mengedepankan nilai-nilai kultural, memberikan pelayanan kesehatan yang tidak hanya didasarkan pada pendidikan kesehatan tetapi juga nilai-nilai kebudayaan yang diterapkan secara terus-menerus sehingga menjadi suatu kebiasaan (pakulinan).