Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan Indonesia tidak mungkin menghentikan masuknya produk-produk impor ke pasar dalam negeri karena dikhawatirkan juga akan berdampak pada ekspor produk lokal ke luar negeri.
"Kami tidak mungkin untuk mengatakan setop impor, tidak bisa. Kalau kita melakukan itu maka produk Indonesia pun akan dihentikan untuk ekspor," kata Enggartiasto saat mengunjungi pabrik jajanan bayi "Omo! Healthy Snack" di Jalan Magelang, Yogyakarta, Kamis.
Menurut Enggar, upaya yang paling logis untuk dilakukan saat ini adalah dengan terus mendorong bergairahnya produk industri dalam negeri agar mampu bersaing dan mendominasi pasar-pasar ritel lokal. "Yang justru harus kita lakukan adalah mendorong industri dalam negeri. Kita mau menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Kita mau kita unggul paling tidak di negeri sendiri," kata dia.
Menurut Enggartiasto, salah satu produk jajanan bayi merek "Omo! Healthy Snack" merupakan salah satu produk dalam negeri yang memiliki kualitas untuk bersaing dengan produk sejenis dari luar negeri.
Produk yang berhasil menjadi juara pertama dalam ajang pencarian kreator lokal berbakat yang diinisiasi oleh Tokopedia, MakerFest 2018 itu, menurut Enggar, berhasil mengusung ide kreatif dengan menyasar segmen makanan sehat bayi dengan menghindari penggunaan MSG, gula, dan garam. "Dari sisi produksinya, harganya mampu bersaing. Tinggal mendorong agar produksinya lebih masif lagi," kata dia.
Untuk memperkuat ekspansi produk lokal seperti Omo! di pasar dalam negeri, menurut dia, Kemendag akan bekerja sama dengan pelaku ritel modern yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) untuk memprioritaskan produk lokal masuk pasar ritel.
Meski demikian, agar mudah masuk di pasar ritel seluruh produk UKM dalam negeri harus terlebih dahulu dipastikan memiliki kemampuan produksi dengan jumlah yang cukup, memiliki kemasan yang bagus, serta harga terjangkau.
"Pasar ritel modern Aprindo saya akan panggil tetapi dari sisi perizinan mereka harus diberesin dulu," kata dia.
Berita Lainnya
Menjelang Lebaran 2024, harga pangan cenderung turun
Senin, 1 April 2024 12:37 Wib
SPBU curang, disanksi pidana, tegas Mendag
Minggu, 24 Maret 2024 7:07 Wib
RI butuh sistem tanam cabai tak terpengaruh cuaca, ungkap Mendag
Senin, 18 Maret 2024 6:58 Wib
HET minyak goreng ditahan selama Ramadhan
Rabu, 13 Maret 2024 18:51 Wib
Pemerintah percepat penyaluran beras SPHP ke pasar jaga stabilitas harga
Selasa, 20 Februari 2024 6:35 Wib
Pakaian bekas senilai Rp174,8 miliar dimusnahkan
Kamis, 4 Januari 2024 19:17 Wib
Mendag pastikan ketersediaan kebutuhan pokok saat Nataru
Selasa, 19 Desember 2023 12:06 Wib
Australia diminta dukung aksesi Indonesia pada OECD
Jumat, 17 November 2023 11:08 Wib