Kulon Progo kembangkan Pantai Glagah meskipun masuk kawasan Bandara NYIA

id pantai glagah

Kulon Progo kembangkan Pantai Glagah meskipun masuk kawasan Bandara NYIA

Perahu wisata melintas di kawasan wisata Laguna Pantai Glagah, Kulonprogo, DI Yogyakarta. Laguna yang terletak di dekat Wisata Pantai Glagah itu merupakan salah satu destinasi wisata alam andalan di Kabupaten Kulonprogo. (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/aww/17.)

Kulon Progo (Antaranews Jogja) - Dinas Pariwisata Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, tetap akan mengembangkan Pantai Glagah sebagai tempat wisata air dan kuliner dengan anggaran Rp100 miliar meski masuk dalam Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan proyek Bandar Udara New Yogyakarta Internasional Airport (NYIA).

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kulon Progo Niken Probo Laras di Kulon Progo, Jumat, mengatakan Dispar telah menyelesaikan pembuatan rencana detail teknis pengembangan Pantai Glagah.
   
"Pada 2019, kami rencananya akan melakukan sosialisasi kepada pelaku wisata, masyarakat dan Pemerintah Desa Glagah terkait rencana pengembangan Pantai Glagah. Pengembangan dan penataan Pantai Glagah tidak akan merugikan masyarakat ataupun pelaku wisata yang ada saat ini," kata Niken.
   
Ia mengatakan pengembangan Pantai Glagah mulai dari revitalisasi dermaga, revitalisasi laguna, revitalisasi tempat berjualan hingga pembenahan pintu masuk yang harus lebar. Kemudian, ada area kuliner dan kerajinan, dan spot-spot foto, dan pengembangan kawasan bunga. Pembangunan dan pengembangan Pantai Glagah sendiri dimulai pada 2020, karena DED Pantai Glagah baru selesai.
   
"Kami akan mengusulkan pembangunan jalan masuk ke Pantai Glagah menggunakan dana keistimewaan (danais) pada 2020. Kami juga mengusulkan penataan dermaga, laguna dan Sungai Serang menggunakan danais," katanya.
   
Niken mengatakan penataan dan pengembangan Pantai Glagah membutuhkan anggaran sekitar Rp100 miliar. Namun tidak harus didanai APBD kabupaten, tetapi bisa ditawarkan ke investor. Pengembangan dengan sistem kerja sama dengan investor pun harus menguntungkan semua pihak, dan tidak meninggalkan masyarakat.
   
"Kami masih mencari format pengembangan Pantai Glagah, baik bekerja sama dengan investor ataupun dengan danais dan APBD kabupaten. Anggaran yang dibutuhkan cukup besar, dan kabupaten tidak memiliki anggarannya," katanya.
   
Kepala Bidang Destinasi Wisata Dinas Pariwisata (Dispar) Kulon Progo Sari Wulandari mengatakan sesuai masterplan, masyarakat khususnya para pedagang bakal direlokasi. Dalam penataan ini perlu adanya kerja sama antara Dispar dengan masyarakat, sehingga memiliki visi yang sama dalam mengembangkan pantai tersebut.
   
"Nantinya para pedagang dipusatkan di kawasan kuliner, area parkir juga ditata. Sebelum penataan perlu ada pendekatan dengan masyarakat," katanya.