Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Istimewa Yogyakarta telah menyaiagakan petugas tim reaksi cepat (TRC) untuk mengantisipasi gelombang tinggi di sepanjang pantai selatan pada masa libur Tahun Baru 2019.
"Tim reaksi cepat memantau di kawasan-kawasan rawan bencana termasuk di sepanjang pantai selatan," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY Biwara Yuswantana di Yogyakarta, Selasa.
Menurut Biwara, dalam pengawasan itu, BPBD DIY bertugas mendukung BPBD Kabupaten. Adapun pelaksanaan pengawasan di lapangan, tim TRC berkoordinasi bersama Badan SAR Nasional, SAR Satlinmas Pantai di bawah koordinasi Satpol PP DIY.
Selama libur Natal dan Tahun Baru 2019, menurut dia, seluruh objek wisata pantai di DIY tetap dibuka. Meski demikian, selama mengunjungi kawasan pantai wisatawan telah diwajibkan untuk menaati arahan petugas dari TRC maupun Satlinmas SAR Pantai.
Menurut Biwara, agar warga asli di sekitar pantai DIY juga memiliki kesadaran tentang mitigasi bencana, BPBD DIY telah membentuk desa-desa tangguh bencana (destana) di kawasan pesisir pantai selatan.
"Bencana bukan lagi hanya urusan pemerintah semata, melainkan telah diantisipasi melalui kemampuan mitigasi secara mandiri.Jika itu berjalan tentu akan lebih efektif menekan jumlah korban atau kerusakan apabila bencana terjadi," kata dia.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta telah meminta wisatawan mewaspadai gelombang laut di pesisir selatan Yogyakarta yang diperkirakan mencapai 3,0 sampai 4,0 meter menjelang perayaan Tahun 2019.
Kepala Kelompok Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Yogyakarta Djoko Budiono mengatakan sesuai hasil pantauan cuaca di Samudera Hindia, sebelahselatan Bali dan utara Australia, gelombang tinggi tersebut dipicu munculnya daerah tekanan rendah (low pressure).
Dampak dari tekanan udara rendah itu, kata dia, kemudian memicu penguatan kecepatan angin di selatan Yogyakarta. Kecepatan angin di selatan Yogyakarta mencapai 15-20 knot (28 -36 km per jam).
"Kondisi ini yg memicu munculnya angin kencang dalam beberapa hari ini di wilayah Yogyakarta. Angin kencang yang bersumber dari selatan Yogyakarta (Samudera Hindia) ini yang memicu gelombang laut menjadi tinggi," kata dia.
Meski demikian, ia memastikan potensi gelombang tinggi laut selatan kondisinya tidak sama dengan yang terjadi di Selat Sunda beberapa waktu lalu. "Tidak ada keterkaitan dengan yang terjadi di Selat Sunda," kata dia.
Berita Lainnya
BPBD DIY meningkatkan pencegahan kecelakaan laut di Pantai Selatan
Jumat, 19 April 2024 14:03 Wib
Dispar Bantul ubah tarif retribusi masuk wisata pantai selatan mulai Mei 2024
Kamis, 18 April 2024 13:35 Wib
Tradisi Lomban Kupatan Jepara. Jateng, kenang nilai sejarah-budaya
Rabu, 17 April 2024 18:59 Wib
Pengelola wisata siapkan destinasi gaet wisatawan
Rabu, 17 April 2024 15:36 Wib
Pendapatan pariwisata Bantul selama libur Lebaran capai Rp1,4 miliar
Selasa, 16 April 2024 15:47 Wib
Dispar: Pantai Parangtritis mendominasi kunjungan wisata libur Lebaran
Senin, 15 April 2024 18:43 Wib
Destinasi wisata di Bantul dikunjungi 77.824 wisatawan pada libur Lebaran
Minggu, 14 April 2024 17:03 Wib
Balawista disiagakan di objek wisata pantai
Minggu, 14 April 2024 14:25 Wib