Gunung Kidul gagal capai target retribusi pariwisata

id Retribusi pariwisata

Gunung Kidul gagal capai target  retribusi pariwisata

Pantai Baron Kabupaten Gunung Kidul dipadati pengunjung (Foto ANTARA/Mamiek)

Gunung Kidul (Antaranews Jogja) - Dinas Pariwisata Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, gagal mencapai target retribusi pariwisata sebesar Rp28,2 miliar karena libur Natal dan Tahun Baru 2019 tidak mampu mendongkrak kunjungan wisatawan.
     
Sekretaris Dinas Pariwisata Gunung Kidul Hary Sukmono di Gunung Kidul, Selasa, mengatakan t target kunjungan wisatawan dari Januari hingga 31 Desember 2018 wisatawan yang datang tercatat baru  3.040.095 pengunjung, sementara target wisatawan hingga tutup tahun adalah sebanyak 3,5 juta pengunjung.
     
"Target PAD sektor pariwisata sebesar Rp28,2 miliar juga hanya terealisasi Rp24, 2 miliar," kata Hary.
     
Ia mengatakan ada penurunan wisatawan pada libur Natal dan Tahun bBru 2019. Target wisatawan selama setahun tidak tercapai karena adanya gelombang tinggi dan cuaca yang kurang bersahabat.
     
"Dari 22 Desember 2018 sampai 31 Desember 2018 baru mencapai 176.707 orang wisatawan. Untuk libur Tahun Baru Selasa (1/1) diperkirakan sekitar 20-an ribu wisatawan," katanya.
     
Dia mengatakan jumlah pengunjung wisata beretribusi menurun dibandingkan target yang ditetapkan sebanyak 344 ribu. "Memang target libur natal dan tahun baru tidak tercapai, masih kurang sekitar 90-an ribu wisatawan," katanya.
     
Hary mengatakan karena 85 persen kunjungan wisatawan ke Gunung Kidul adalah pantai, dan beberapa waktu lalu ada tsunami. Sehingga psikologis masyarakat paska tsunami di Banten dan Lampung, untuk berkunjung ke pantai berkurang. Selain itu, cuaca tidak mendukung, yakni gelombang tinggi.
     
"Momentum ini kami gunakan mendorong kawasan lain objek wisata non-pantai, meski tidak berpengaruh signifikan," katanya.
     
Sementara, Koordinator SAR Satlinmas Korwil II Gunung Kidul Marjono mengatakan sampai saat ini kondisi gelombang laut masih aman. "Kondisi pantai aman, asalkan mengikuti arahan dari petugas," katanya.
   
 Dia mengatakan kondisi kunjungan pantai dalam beberapa hari terakhir pasca tsunami di Banten dan lampung memang mengalami penurunan. "Memang terjadi penurunan, cukup lumayan. Tetapi kami dari SAR tetap dengan formasi penuh," katanya.