Kulon Progo maklum tenaga kerja Bandara NYIA dari luar daerah

id Bandara Kulon Progo,Tenaga kerja

Kulon Progo maklum tenaga kerja Bandara NYIA dari luar daerah

Pembangunan Bandara NYIA di Kulon Progo (jogja.antaranews.com) (jogja.antaranews.com/)

Kulon Progo  (Antaranews Jogja) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, memaklumi PT Angkasa Pura I menggunakan tenaga kerja dari luar daerah untuk percepatan pembangunan proyek Bandar Udara Baru Internasional Yogyakarta yang ditarget beroperasi awal April 2019.
     
"Proyek Bandar Udara Baru Internasional Yogyakarta (NYIA) harus dikerjakan cepat supaya tepat waktu beroperasinya. PT AP I tetap menggunakan tenaga kerja dari Kulon Progo, namun kerjaannya lambat, di sisi lain ada tenggat waktu yang harus cepat, jadi pakai tenaga dari luar Kulon Progo," kata Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo di Kulon Progo, Jumat.
     
Ia mengatakan jumlah antara pekerja dari Kulon Progo dan luar Kulon Progo total sekitar 2.500 pekerja, sebanyak 1.600 orang diantaranya merupakan pekerja warga Kulon Progo.
     
"Artinya tenaga kerja dari Kulon Progo masih banyak. Kami berharap adanya penambahan tenaga kerja proyek Bandara NYIA dari 2.000 menjadi 6.000 tetap memprioritaskan tenaga dari Kulon Progo. Kami juga mengharapkan tenaga kerja harus memiliki semangat seperti tenaga dari luar Kulon Progo," katanya.
     
Hasto juga mengakui banyak pekerja dari luar yang menangani berbagai proyek di Kulon Progo, seperti pekerjaan taman di Kota Wates, begitu juga dengan sejumlah proyek lainnya.
     
"Yang dikerjakan oleh orang luar Kulon Progo, kebanyakan karena memang mereka lebih ahli," katanya.
     
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kulon Progo Eko Wisnu Wardhana mengatakan untuk menyongsong operasional Bandara NYIA bekerja sama dalam penyiapan SDM dengan Kementerian Ketenagakerjaan. 
     
Penyiapan SDM yang dilakukan di Kulon Progo ada dua versi. Pertama, yang reguler yang selama ini sudah dilakukan. Yang kedua, non-reguler terkait kebandaraan.
     
"Membuka peluang bantuan pelatihan ini, yang nonreguler, tentang kebandaraan. Sehingga akan disuport juga oleh Kemenaker tentang pelatihan-pelatihan yang kebandaraan. Baik itu dari pembiayaannya maupun peralatan yang kita dibutuhkan. Sehingga yang selama ini pelatihan reguler, kita akan buka pelatihan yang non reguler, dan bekerja sama dengan institusi-institusi yang bisa mengakses sampai ke keluarnya licensi," katanya.
     
Eko Wisnu Wardhana juga menjelaskan segera akan upgrade pelatihan yang ada di BLK sesuai kemampuan, agar sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan oleh beroperasinya suatu bandara. Sehingga pelatihan-pelatihan ini diharap menyesuaikan dengan kebutuhan yang ada di bandara.
     
"Pada 2019 warga kita sudah bisa menyesuaikan dan mencukupi kebutuhan yang ada di bandara. Adapun pelatihan yang diusulkan melalui APBN 2018 antara lain, Airlines Staff, Ticketing & Reservation, Aviation Security, Ground Staff, Cargo Staff," katanya.