Penataan Pantai Parangtritis selesai sebelum Lebaran

id Parangtritis

Penataan Pantai Parangtritis selesai sebelum Lebaran

Pantai Parangtritis Bantul Yogyakarta (Foto ANTARA)

Bantul (Antaranews Jogja) - Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengupayakan penataan para pelaku wisata di kawasan objek wisata Pantai Parangtritis yang dimulai awal 2019 bisa selesai sebelum Lebaran tahun ini.
     
"Selatan konblok Pantai Parangtritis mulai tahun ini akan kita bersihkan, kami tidak ada target berapa bulan, tapi harapan kita sebelum Lebaran 2019 tidak ada pelaku usaha yang jualan sembarangan," kata Kepala Dinas Pariwisata Bantul Kwintarto Heru Prabowo di Bantul, Selasa. 
       
Menurut dia, di selatan konblok kawasan Pantai Parangtritis tersebut memang selama ini digunakan pelaku usaha untuk berjualan maupun menyediakan jasa usaha lainnya, yang terkadang menganggu akses jalan wisatawan. 
       
Oleh sebab itu, diupayakan pelaku usaha agar bisa ditata ke lokasi lain yang sudah diperuntukkan bagi pedagang maupun pelaku usaha. Termasuk areal konblok yang saat ini masih digunakan sebagai tempat parkir kendaraan juga akan ditata. 
     
"Kemarin dari Dinas Perhubungan sudah sepakati bahwa jalan konblok di wilayah Parangtritis itu bukan tempat parkir, tapi jalan akses ke pantai, sehingga tidak layak dipakai untuk parkir," katanya. 
     
Kwintarto mengatakan, untuk itu sosialisasi terkait pemindahan aktifitas pelaku usaha sudah diakukan bagi kelompok masyarakat setempat, sebab jika nantinya kawasan wisata pantai tertata dengan baik, maka dampaknya juga dirasakan pelaku wisata itu.
   
"Mudah-mudahan dengan model penataan seperti itu nantinya akan menjadi daya tarik wisata, karena kalau kita hadirkan wisatawan asing, kebersihan dan keindahan itu tidak bisa ditawar lagi, kalau kita mau 'ekplore' ke internasional harus ada daya tariknya," katanya.
     
Ia juga mengatakan, selain itu dari sisi sarana pendukung pariwisata juga atraksi wisata akan ditampilkan sebagai daya tarik, kemudian pengelolaan wisata termasuk karakter pelaku wisata tersebut akan terus dilakukan pendampingan dalam rangka memperbaiki perilaku wisata. 
     
"Kalau untuk atraksi itu sesuai arahan Bupati akan festival makanan tradisional, misalnya 'mides' (bakmi pedas) atau mi lethek kemudian juga ingkung, kemudian bentuk atraksi kesenian dengan artis kelasnya nasional, nanti arah kita ke sana," katanya.