AP I tambah investasi Bandara NYIA Rp3,05 triliun

id Bandara Kulon Progo

AP I tambah investasi Bandara NYIA Rp3,05 triliun

Gubernur DIY Sri Sultan HB X didampingi Dirut AP I Faik Fahmi dan Forkominda meninjau proyek Bandara NYIA. (Foto ANTARA/Mamiek) (Foto ANTARA/Mamiek/)

Kulon Progo (Antaranews Jogja) - PT Angkasa Pura I akan menambah nilai invesasi percepatan pembangunan proyek Bandara New Yogyakarta International Airport di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada 2019, sebesar  Rp3,05 triliun.
   
Manajer Proyek Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) Taochid Purnama Hadi di Kulon Progo, Selasa, mengatakan pada 2018, biaya pembebasan lahan sebesar Rp4 triliun, dan pelaksanaan proyek pembangunan fisik sebesar Rp1,4 triliun.
   
"Total pembangunan fisik Bandara NYIA secara keseluruhan membutuhkan anggaran Rp6,1 triliun yang dilakukan secara tahun jamak dari 2018 sampai 2020. Kami berharap PT PP  mampu menyelesaikan proyek Bandara NYIA pada akhir 2019 ini, sehingga anggaran Rp6,1 triliun terserap semua pada 2019 ini," kata Taochid.
   
Ia mengatakan pencairan dana proyek Bandara NYIA ini secara tahun jamak, maka bisa dicairkan terus dengan catatan sesuai proyek yang selesai dikerjakan. Pencairan dana tidak putus. 
   
"Kontrak dilakukan pada awal 2018. Kapan PT Pembangunan Perumahan menyelesaikan seluruh proyek, kami bayar," katanya.
   
Taochid mengatakan proyek Bandara NYIA saat beroperasi, airside atau sisi udara ditargetan selesai 23 persen, kemudian infrastruktur dan gedung pendukung 77,7 persen.
   
Saat ini, airset baru selesai lima persennya, kemudian landside mencapai 7 persen dari total nilai kontrak. Proyek ini baru mulai Oktober 2018 sudah mencapai diangka 25 persen. Nanti, tantangannya tiga bulan ke depan, sampai April ini.
   
"Tiga bulan ke depan, kami harus mencapai progres pembangunan 25 persen lagi. Kami kejar terus sampai target pembagunan sesuai yang ditetapkan," katanya.
   
Terkait progres pembangunan landasan pacu, Taochid, saat ini baru pengerasan, mulai dari pemadatan, penambahan pasir dan batu, kemudian ditambah batu pecah. Nanti, dilakukan material pondasi atau CTB, baru diaspal dengan tinggian sekitar 27 centimeter. 
   
"Saat ini masih terlihat lapis pondasi. Kami mentargetkan ada awal Februari sudah bisa mengaspal," katanya.