Produksi perikanan Bantul 2018 tak sesuai target

id Perikanan

Produksi perikanan Bantul 2018 tak sesuai target

Ilustrasi budi daya perikanan (antaranews.com)

 Bantul  (Antaranews Jogja) - Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyatakan produksi perikanan baik hasil tangkap laut maupun ikan budi daya pada 2018 tidak sesuai target.
     
"Yang tidak sesuai target di 2018 itu ada pada sektor perikanan, karena produksinya hanya mampu tercapai sekitar 80 persen dari target yang kita tetapkan," kata Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Bantul Pulung Haryadi di Bantul, Selasa. 
     
Berdasarkan data produksi perikanan yang dihimpun instansinya selama 2018, produksi ikan budi daya dari semua kelompok petani ikan di Bantul sebanyak 12 ribu ton ikan atau hanya terealisasi 80 persen dari target. 
     
Kemudian untuk ikan tangkap laut dari kelompok nelayan pantai selatan Bantul dari target sebanyak 885 ton ikan, namun produksi hanya mencapai 84 persen, meski begitu pihaknya tidak merinci jumlah produksinya. 
     
Menurut dia, produksi perikanan baik ikan budi daya air tawar maupun tangkapan nelayan yang tidak mencapai 100 persen itu karena beberapa faktor, diantaranya target yang terlalu tinggi dan penyebab cuaca. 
     
"Faktornya, pertama kita mematok target di sektor budi daya cukup lumayan tinggi karena awalnya memang kepingin program 'matlair' (hemat lahan dan air) dalam budi daya ikan di pekarangan itu dioptimalkan, namun belum sesuai harapan," katanya.
     
"Sedangkan untuk produksi ikan tangkap juga tidak bagus, banyak penurunan hasil, karena kendala gelombang tinggi dan sebagainya, padahal nelayan itu sudah luar biasa melaut, malah sampai ada kejadian kecelakaan laut," katanya.
     
Oleh karena itu, kata dia, dalam upaya meningkatkan produksi perikanan khususnya sektor budi daya perlu ada upaya untuk memotivasi kelompok masyarakat untuk mengembangkan program 'matlair'di lahan yang ada, sementara kalau ikan tangkap laut tergantung cuaca. 
     
"Kendala di sektor perikanan budi daya itu karena sulit menumbuhkan kepercayaan kepada masyarakat, padahal budi daya ikan itu hasilnya menjanjikan. Makanya programnya 'matlair' ini terus kita dorong," katanya.