Bantul berharap desa wisata rintisan legalkan pembentukan pokdarwis

id Pokdarwis

Bantul berharap desa wisata rintisan legalkan pembentukan pokdarwis

Ilustrasi, Kepala Dinas Pariwisata DIY, Tazbir saat serah terima dermaga kepada Pokdarwis Desa Wisata Kebonagung, Bantul. (Foto ANTARA/Sidik)

Bantul (Antaranews Jogja) - Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengharapkan pengelola desa wisata yang masih rintisan atau baru terbentuk segera melegalkan pembentukan kelompok sadar wisata agar mudah melakukan koordinasi.

"Kita sudah sampaikan tolong untuk desa wisata yang sudah rintisan, agar lebih mudah kita dalam mendampingi, saya minta ada legalisasi dalam pembentukan pokdarwis (kelompok sadar wisata)," kata Kepala Dinas Pariwisata Bantul Kwintarto Heru Prabowo di Bantul, Selasa.

Menurut dia, dengan adanya pokdarwis yang terbentuk secara legal di desa wisata, maka ketika akan melakukan koordinasi dan pendampingan dari dinas kaitannya dengan perwujudan Sapta Pesona untuk kemajuan pariwisata berbasis masyarakat itu lebih mudah.

Ia mengatakan seperti pendampingan yang sudah dilakukan terhadap beberapa desa wisata di Bantul, sehingga bagi desa wisata rintisan ataupun yang belum dicatatkan dalam daftar destinasi wisata di Bantul segera ada kelompok pengelola wisata itu.

"Dalam pendampingan kita tekankan mengenai fasilitas apa yang bisa diberikan di sana, termasuk dari sisi Sapta Pesona yang utama adalah keamanan, salah satunya keamanan baik dari sisi pencurian, dari sisi bencana alam dan keamaman jiwa," katanya.

Ia mengatakan setelah dilakukan evaluasi dari internal dinas dan pelaku pengelola wisata itu kebetulan ada kejadian kecelakaan air di sebuah tempat wisata, namun desa wisata itu secara resmi belum dikukuhkan dan masih dalam rangka masyarakat bergerak sendiri.

"Untuk kejadian kecelakaan air di desa wisata kebetulan belum masuk dalam legalitas itu, sekalipun (pengelola) sudah ada komunikasi dengan kami, dan ke depan kami akan makin intensif lagi melakukan komunikasi dengan seluruh pelaku wisata baru," katanya.

Kwintarto mengatakan terhadap objek wisata dan spot wisata di kawasan desa wisata Mangunan Dlingo, pihaknya selalu menekankan kepada pengelola agar memerhatikan bangunan pengaman atau fasilitas lain apakah masih kuat untuk kegiatan wisata.

"Sudah empat tahunan pagar di atas jurang kekuatannya masih sama atau tidak, selalu kita sarankan kepada pengelola agar melihat apakah pagar masih kuat dan kokoh, dan sampai berapa lama, jadi kehati-hatian selalu kita tekankan," katanya.
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024