Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan mengapresiasi penyaluran bantuan pangan non-tunia (BPNT) di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah karena dinilai lebih menyeluruh jika dibandingkan di provinsi lain.
"Jawa Tengah dan Yogyakarta adalah dua provinsi yang semua kabupatennya sudah BPNT. Ini sudah cukup bagus," kata Asisten Deputi Kompensasi Sosial Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Herbin Manihurik saat memberikan pernyataan pers di Yogyakarta, Jumat.
Menurut Herbin, dalam penyaluran BPNT, banyak daerah yang masih terkendala karena minimnya infrastruktur jaringan internet. Ini karena penyaluran dan transaksi pemanfaatan program bantuan itu dilakukan menggunakan kartu elektronik.
Khusus di DIY dan Jawa Tengah, menurut dia, penyaluran bisa dilakukan secara menyeluruh karena jaringan internet sudah tidak menjadi persoalan di seluruh kabupaten.
"Ini kan harus bertahap seperti (beberapa daerah) di Papua sinyal kan masih belum ada sehingga harus kami tuntaskan dulu," kata dia.
Ia mengklaim penyaluran BPNT yang merupakan transformasi dari program beras sejahtera (rastra) cukup efektif menurunkan angka kemiskinan di Indonesia. Melalui sarana kartu elektronik, menurut dia, telah membuat penyaluran bantuan itu tepat sasaran.
"Setiap tanggal 25 masyarakat (keluarga penerima manfaat) menerima BPNT. Mereka bisa memanfaatkan setiap bulan sehingga membantu mangentaskan masyarakat dari kemiskinan," kata dia.
Ia menyebutkan, berdasarkan data Survei Ekonomi Nasional (Susenas) Badan Pusat Statistik (BPS) angka kemiskinan per September 2018 mencapai 9,66 persen. Angka itu menurun dibandingkan data Maret 2018 yang masih mencapai 9,82 persen.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) DIY Untung Sukaryadi menyebutkan penerima BPNT di DIY hingga saat ini telah mencapai 317.030 KK. Dari angka itu, 218.000 di antaranya merupakan peserta program keluarga harapan (PKH), selebihnya masyarakat miskin, dan bukan PKH.
Untung jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di DIY yang keluar dari kepesertaan Program PKH karena kesejahteraannya (graduasi mandiri) terus meningkat. Bahkan ia mengklaim graduasi mandiri di DIY termasuk tertinggi dibandingkan dengan provinsi lainnya.
"Memang kalau ditanya efektif atau tidaknya, bagi Dinas Sosial BPNT sangat efektif karena penyalurannya aman, cepat, dan setidaknya bisa digunakan ketika dipandang perlu," kata Untung.
Ia menegaskan bahwa penurunan kemiskinan merupakan tanggung jawab lintas sektor.
Berita Lainnya
Legislator Kulon Progo minta penerima BPNT belanjakan untuk kebutuhan pokok
Rabu, 5 April 2023 16:09 Wib
Dinsos-P3A Kulon Progo mulai salurkan BPNT kepada 46.968 KPM
Senin, 19 September 2022 14:45 Wib
Keluarga penerima manfaat di Gunungkidul mulai mencairkan bansos
Rabu, 10 Agustus 2022 8:49 Wib
Legislator Kulon Progo mendukung BPNT disalurkan melalui kantor pos
Senin, 11 April 2022 21:10 Wib
Kemensos: BLT minyak goreng diberikan bersama BPNT-PKH
Selasa, 5 April 2022 20:11 Wib
Kulon Progo : Pemasok lokal siap penuhi kebutuan BPNT
Minggu, 6 Maret 2022 19:34 Wib
Pemkab Kulon Progo didesak mendampingi KPM dalam membelanjakan BPNT
Rabu, 2 Maret 2022 17:17 Wib
18.467 KPM di Kulon Progo telah terima BPNT termin pertama
Senin, 28 Februari 2022 17:09 Wib