Bantul berencana membangun rumah sakit di Sewon

id rumah sakit

Bantul berencana membangun rumah sakit di Sewon

Ilustrasi - Rumah Sakit (FOTO ANTARA)

Bantul  (Antaranews Jogja) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, berencana membangun rumah sakit di wilayah Desa Bangunharjo, Kecamatan Sewon guna menambah pusat pelayanan kesehatan kepada masyarakat daerah ini.
    
"Itu pakai tanah desa, depannya (rumah) Pak Bupati persis itu. Jadi yang di pinggir jalan itu untuk (dibangun) rumah sakit," kata Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bantul Isa Budi Hartomo di Bantul, Minggu.
    
Menurut dia, rencananya pembangunan rumah sakit itu saat ini masih dalam tahap konsultasi dengan ahli kontruksi dan bangunan, karena rencananya fasilitas kesehatan itu dibangun bertingkat.
    
"Rumah sakit itu sudah berproses, IMB (izin mendirikan bangunan)-nya juga, jadi itu rumah sakit lantai 10, makanya kita baru fokus pada keselamatan itu, karena itu merupakan fasilitas pelayanan publik," katanya.
    
Dengan demikian, kata dia, pihak ketiga yang digandeng pemerintah (investor) dalam membangun rumah sakit tersebut akan terus berkoordinasi dengan ahli konstruksi untuk struktur bangunannya agar memenuhi standar kualifikasi.
    
"Mudah-mudahan dalam tempo yang tidak lama (rencana pembangunan) jadi, makanya sekarang izinnya dulu, kalau izin sudah keluar, terus bisa dikerjakan," katanya.
    
Selain membangun rumah sakit, kata dia, di dekat lokasi rumah sakit itu juga akan dibangun sebuah taman edukasi yang bisa dimanfaatkan bagi masyarakat, dan saat ini masih dalam proses pembahasan di tingkat desa.
    
"Yang taman pintarnya Bantul itu memakai kas desa, (investor) sudah ketemu pak lurah, namun datanya belum ke saya, tapi ada rencana itu di tingkat kelurahan, sudah digodog dan saya tunggu, tapi mudah-mudahan positif," katanya.
    
Menurut dia, rencana pembangunan fasilitas publik ini murni seratus persen menggandeng investor, akan tetapi karena menggunakan tanah kas desa, maka pemakaian lahan dengan sistem sewa dengan pemerintah desa setempat untuk pendapatan desa.
    
"Itu seperti science park, sebelahan rumah sakit, tetapi ada tempat untuk fasilitas publik, jadi ada 'space' untuk dukung dua kegiatan di dua kepentingan umum ini. Pak Bupati sendiri sangat mendukung," katanya.