UIN Yogyakarta sosialisasi pendampingan pengisian PDSS SNMPTN 2019

id yudian

UIN Yogyakarta sosialisasi pendampingan pengisian PDSS SNMPTN 2019

Rektor UIN Sunan Kalijaga Prof Yudian Wahyudi pada sosialisasi pendampingan pengisian PDSS SNMPTN 2019 (foto istimewa) (.)

Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta mengadakan  sosialisasi pendampingan pengisian Pangkalan Data Sekolah dan Siswa Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri 2019 untuk madrasah aliyah negeri dan swasta se-Daerah Istimewa Yogyakarta.
     "Sosialisasi itu diadakan karena pelaksanaan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2019 diawali dengan pengisian dan verifikasi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS)," kata Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Prof Yudian Wahyudi PhD pada pembukaan kegiatan itu di Yogyakarta, Senin.
     Ia mengatakan pengisian PDSS SNMPTN 2019 harus dilakukan dengan cermat dan benar sehingga tidak ada data yang dimanipulasi oleh pihak sekolah dan siswa. Jangan sampai ada dokumen PDSS dari pendaftar yang diubah otentitasnya
     "Jika ada yang bermain-main dengan kebenaran dokumen akan panjang urusannya. Dokumen harus diisi secara benar, jangan dimanipulasi," kata Yudian menegaskan.
     Panitia Pusat SNMPTN Dr Eko Marpanuji mengingatkan sekolah agar tidak menunda pengisian PDSS karena pada akhir pendaftaran sistem ada batasan menerima data "online".
     Apalagi, menurut dia, untuk meng-"upload" dokumen siswa dan akreditasi sekolah guna melanjutkan langkah pengisian berikutnya.
     "Kendala yang sering muncul adalah 'reset' akun, pindah sekolah, dan itu bisa ditanyakan di kolom bantuan atau menghubungi 'call center' 08041450450," kata Eko.
     Panitia SNMPTN Lokal Dr Setyo Raharjo mengemukakan sistem pemeringkatan prestasi akademik dilakukan oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT).
     Menurut dia, siswa yang memenuhi syarat diizinkan untuk mendaftar SNMPTN 2019 dengan ketentuan akreditasi sekolah, yakni Akreditasi A sebesar 40 persen terbaik di sekolahnya, Akreditasi B sebesar 25 persen terbaik di sekolahnya, dan Akreditasi C serta lainnya sebesar 5 persen terbaik di sekolahnya.
     "Semua data siswa bisa dimasukkan, biar sistem yang meranking," kata Setyo.   
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024