Wamenlu dorong NU-Muhammadiyah promosikan Islam toleran di kancah internasional

id wamenlu,islam toleran

Wamenlu dorong NU-Muhammadiyah promosikan Islam toleran di kancah internasional

Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia, AM Fachir saat memberikan pidato kunci dalam Seminar Internasional bertajuk "Islam Indonesia di Pentas Global: Inspirasi Damai Nusantara untuk Dunia" di Balai Senat, UGM, Yogyakarta, Jumat. (Foto Antara/ Luqman Hakim)

Yogyakara (Antaranews Jogja) - Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia, AM Fachir mendorong organisasi Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah tetap menjadi perekat kebhinekaan serta mampu mempromosikan wajah Islam yang toleran di kancah Internasional.
     
"NU dan Muhammadiyah tetap harus menjadi perekat Kebhinnekaan, dan di saat yang sama harus menunjukkan kepada dunia bahwa Islam di Indonesia bukanlah agama yang intoleran namun sebaliknya adalah agamacyang mampu menjaga pluralitas," kata Fachir saat memberikan pidato kunci dalam Seminar Internasional bertajuk "Islam Indonesia di Pentas Global: Inspirasi Damai Nusantara untuk Dunia" di Balai Senat, UGM, Yogyakarta, Jumat.
     
Menurut Fachir, NU dan Muhammadiyah merupakan dua organisasi Islam terbesar di dunia yang terbukti mampu menyatukan antara konsep keumatan dan kebangsaan atau ke-Islaman dan nasionalisme sekaligus. Hal itu, menurut dia, perlu terus dirawat sebab belakangan ini ada nuansa mempertentangkan kedua aspek tersebut.
     
"Dalam sejarah Indonesia para pendiri bangsa kita telah memutuskan bahwa nasionalisme dan ke-Islaman dapat berjalan beriringan," kata dia.
     
Menurut dia, tidak banyak negara yang mamapu merawat aspek keumatan dan kebangsaan berjalan beriringan. Banyak negara Islam di Timur Tengah yang mengalami konflik perang saudara tak berkesudahan karena gagal merawat kesatuan bangsa sekaligus menyatukan kedua aspek tersebut.
     
"Kepentingan ekonomi dan politik jangka pendek jangan sampai menggerogoti persatuan bangsa Indonesia yang kita perjuangkan selama ini," kata dia.
     
Selain menyemai wajah Islam yang rahmatan lil alamin, menurut Fachir, Indonesia bahkan dapat menjadi model peradaban sekaligus pusat pendidikan Islam terbesar di dunia. "Indonesia harus menjadi kiblat pendidikan Islam. Itulah mengapa kita mendirikan Universitas Islam Internasional Indonesia. Ini adalah kerja besar kita sebagai bangsa menjadikan Indonesia sebagai pusat dan model peradaban Islam dunia," kata Fachir.