Sleman, (Antaranews Jogja) - Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta menyiapkan anggaran dana tak terduga sebesar Rp 5 miliar untuk penanganan bencana alam di wilayah setempat.
"Anggaran tersebut untuk penanganan bencana alam di Sleman selama 2019, baik itu untuk mitigasi, logistik dan keperluan lainnya," kata Bupati Sleman Sri Purnomo di Sleman, Kamis.
Menurut dia, anggaran tersebut masih bisa bertambah karena masih ada dana yang tersedia di sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) terkait seperti Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan lainnya.
"Jika nanti memang dibutuhkan, dana ini masih bisa ditambah melalui APBD perubahan. Ini memang harus disiapkan karena di Sleman ini ada tujuh jenis ancaman bencana, yang tidak ada hanya tsunami," katanya.
Sedangkan menyikapi peningkatan aktivitas Gunung Merapi, Pemkab Sleman telah menyiapkan sejumlah langkah mitigasi di antaranya mendirikan pos pantau siaga warga di 12 lokasi.
"Kami memfasilitasi 12 tenda untuk pos pantau siaga warga di 12 titik di lereng Gunung Merapi," katanya.
Ia mengatakan, pos pantau siaga warga didirikan untuk memberikan rasa aman masyarakat dan pengunjung wisata lereng Gunung Merapi.
"Sampai saat ini kondisi masyarakat di lereng Gunung Merapi masih aman, aktivitas pariwisata di lereng Merapi juga masih aman," katanya.
Bupati mengatakan, pihaknya juga melakukan langkah antisipasi dengan menyiapkan stok masker sebanyak 600.000.
"Masker ini akan dibagikan kepada masyarakat secara gratis jika nanti terjadi hujan abu vulkanis," katanya.
Sri Purnomo mengatakan, Pemkab Sleman melalui BPBD juga terus memperbarui informasi situasi aktivitas Merapi terkini.
"Up date informasi dari instansi berwenang ini terus kami sampaikan kepada masyarakat agar dapat mengetahui kondisi Gunung Merapi dengan cepat dan tepat," katanya.
Ia mengatakan, pihaknya juga telah mensiagakan 12 barak utama atau barak pengungsi masyarakat lereng Gunung Merapi jika kondisi memang mengharuskan masyarakat mengungsi.
"Selain itu juga memasang 164 rambu evakuasi dan titik kumpul masyarakat. Sebanyak 20 sistem peringatan dini (early warning system/ EWS) juga dalam kondisi aktif/siap," katanya.***3***
Berita Lainnya
Bupati Sleman meminta perangkat bersinergi bangun pemerintahan sehat
Kamis, 25 April 2024 14:18 Wib
Bawaslu Sleman awasi ketat netralitas ASN pada Pilkada 2024
Kamis, 25 April 2024 12:33 Wib
Liga 1: Persik seri kontra PSS Sleman
Kamis, 25 April 2024 6:23 Wib
Liga 1: Persita Tangerang berlaga habis-habisan
Rabu, 24 April 2024 19:19 Wib
Bupati Sleman tegaskan pembangunan pertanian menjadi prioritas utama
Rabu, 24 April 2024 15:29 Wib
KPU Sleman membuka penerimaan dukungan calon perseorangan Pilkada 2024
Rabu, 24 April 2024 15:03 Wib
Sleman menggelar lomba Kalurahan Inovatif untuk tingkatkan kesejahteraan
Selasa, 23 April 2024 18:33 Wib
Produksi ikan konsumsi di Sleman capai 55.045 ton
Selasa, 23 April 2024 15:12 Wib