Los sementara Pasar Prawirotaman bisa ditempati Maret

Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Pembangunan los pasar sementara yang akan ditempati pedagang Pasar Prawirotaman selama pasar tradisional tersebut direvitalisasi, ditargetkan selesai pada Maret 2019.

"Pembangunan sudah kami mulai pada 28 Januari dengan kontrak kerja 45 hari. Diperkirakan awal Maret selesai dan pedagang bisa pindah ke los sementara," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kota Yogyakarta Agus Tri Haryono di Yogyakarta, Jumat.

Los pasar sementara yang berada sekitar 200 meter di selatan Pasar Prawirotaman dibangun dengan dana yang cukup besar sekitar Rp1,4 miliar karena ada berbagai pekerjaan yang harus dilakukan guna memastikan kondisi fisik los sementara nyaman digunakan oleh pedagang.

Los pasar sementara juga akan dibedakan menjadi tiga kategori luasan yaitu kios dengan luas 3x3 meter, los dengan luas 1x1,5 meter dan lapak dengan luas 1x1,25 meter.

"Kami menggunakan baja ringan dan galvanum untuk struktur bangunan dan untuk lantainya akan diberi konblok karena saat ini masih berupa tanah. Ini yang membuat biaya pembangunan cukup besar," katanya.

Agus memastikan los pasar sementara juga akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung yaitu mushala, jaringan listrik, toilet, tempat sampah dan area parkir. Los sementara itu menempati lahan seluas 5.000 meter persegi dengan sistem sewa selama satu tahun.

Sedangkan untuk revitalisasi Pasar Prawirotaman, saat ini sedang dalam proses lelang. Dana yang dianggarkan untuk revitalisasi pasar tradisional tersebut berasal dari dana alokasi khusus (DAK) sebesar Rp75 miliar.

"Konsep bangunan untuk pasar adalah `green building". Ini akan menjadi bangunan publik pertama milik pemerintah yang mengusung konsep `green building`," katanya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta Yunianto Dwi Sutono mengatakan ada 619 pedagang di Pasar Prawirotaman yang akan dipindahkan ke los pasar sementara selama pasar direvitalisasi.

"Selama revitalisasi, pedagang tidak harus membayar secara penuh tarif retribusi tetapi hanya 50 persen dari nilai ketetapannya," kata Yunianto.

Ia pun memastikan sudah memberikan sosialisasi terhadap seluruh pedagang terkait rencana revitalisasi dan pedagang pun memahami bahwa mereka harus menempati los sementara selama proses revitalisasi berlangsung.

"Pedagang kooperatif. Penempatan saat di los sementara akan didasarkan pada kesepakatan pedagang. Pengaturan berdasarkan zona akan dilakukan saat mereka kembali menempati bangunan pasar permanen," katanya.