Yogyakarta lakukan vaksinasi rabies gratis dua kali

id Rabies, vaksinasi

Yogyakarta  lakukan vaksinasi rabies gratis dua kali

Petugas Dinas Peternakan menyuntikkan vaksin antirabies pada seekor anjing. (FOTO ANTARA/Nyoman Budhiana).

Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta akan kembali menggelar vaksinasi rabies gratis untuk anjing, kucing dan kera milik warga Kota Yogyakarta pada tahun ini yang akan diselenggarakan dua kali.

“Kami agendakan pada April dan Juli. Pelaksanaannya tersebar di tiap kelurahan,” kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta Sugeng Darmanto di Yogyakarta, Minggu.

Menurut dia, meskipun Kota Yogyakarta sudah dinyatakan sebagai daerah bebas rabies namun, kegiatan vaksinasi rabies secara gratis tetap harus dilakukan sebagai tindakan pencegahan agar penyakit tersebut tidak kembali muncul.

Pada penyelenggaraan tahun lalu, Sugeng mengatakan, antusiasme masyarakat untuk mengikuti kegiatan tersebut sangat tinggi bahkan jumlah anjing, kucing dan kera yang mendapat vaksinasi gratis melebihi target yang ditetapkan.

“Tahun ini, kami targetkan ada sekitar 2.000 hewan yang mendapat vaksinasi rabies gratis. Pada tahun lalu, banyak warga yang membawa kucing-kucing liar untuk mendapatkan vaksinasi rabies gratis,” katanya.

Pada 2017, Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta mencatat terdapat 1.155 anjing dan 640 kucing yang mendapat vaksin rabies, sedangkan pada 2018 tercatat sebanyak 610 anjing, 1.258 kucing dan 12 kera yang mendapat vaksin rabies.

Sugeng juga menyebut, tingginya antusiasme masyarakat untuk mengikuti kegiatan vaksinasi rabies gratis juga disebabkan biaya vaksin di dokter atau klinik hewan cukup mahal yaitu bisa mencapai Rp100.000 untuk satu kali suntikan.

“Pemberian vaksin sebaiknya diulang setiap tahun. Oleh karenanya, pada tahun ini kami pun kembali menyelenggarakan kegiatan vaksinasi rabies gratis. Vaksin yang digunakan pun berkualitas baik,” katanya yang menyebut saat ini Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta tengah dalam proses pengadaan vaksin.

Sementara itu, pada 2018 terjadi 19 kasus gigitan anjing ke manusia atau lebih tinggi dibanding 2017 sebanyak enam kasus. Meskipun demikian, tidak ditemukan penularan rabies di Kota Yogyakarta.

“Kami bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta untuk menangani kasus gigitan anjing. Dinas Kesehatan menangani warga yang menjadi korban gigitan anjing dan kami menangani hewannya,” katanya.

Hewan yang terindikasi menderita rabies biasanya menunjukkan berbagai gejala seperti perilaku hewan menjadi lebih agresif dan menggigit. Manusia yang tertular rabies memiliki risiko kematian. Gejala yang ditunjukkan seperti demam tinggi, agresif, air liur menjadi banyak dan takut air.

“Jika ditemukan ada hewan yang menderita rabies maka akan kami karantina dan diberi vaksin. Namun, jika kondisinya sudah sangat parah, biasanya akan dimusnahkan untuk mengurangi risiko penularan ke manusia,” katanya. 

Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024