Anggrek di boulevard Kotabaru Yogyakarta hilang

id anggrek, kotabaru, pedestrian

Anggrek di boulevard Kotabaru Yogyakarta hilang

Tambahan tanaman hias seperti anggrek dan tanduk rusa untuk menambah keindahan di boulevard Kotabaru Yogyakarta (Foto Antara/Eka Arifa Rusqiyati)

Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta menyayangkan ulah usil  oknum tidak bertanggung jawab yang diduga sengaja mengambil anggrek yang ditanam untuk memperindah suasana boulevard Kotabaru.

 “Ada beberapa yang hilang tetapi sudah langsung kami ganti dengan yang baru karena tujuan penambahan anggrek adalah untuk memperindah taman,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta Suyana di Yogyakarta, Rabu.

DLH Kota Yogyakarta sengaja menambahkan sejumlah tanaman hias untuk mempercantik suasana pedestrian Kotabaru yang baru saja direvitalisasi. Selain anggrek, juga terdapat tanaman jenis lain yaitu tanduk rusa dan kadaka.

Tanaman-tanaman hias tersebut ditambahkan di seluruh pohon berdiameter besar yang tumbuh di boulevard Kotabaru dengan cara diikat ke pohon.

“Memang membutuhkan perawatan ekstra dengan melakukan pemupukan rutin agar tanaman-tanaman tersebut tumbuh dengan baik dan bisa berbunga. Oleh karena itu, kami berharap agar masyarakat ikut menjaga dan tidak merusaknya,” kata Suyana.

Oleh karena itu, Suyana mengimbau agar masyarakat cukup melihat dan menikmati keindahan suasana serta tanaman hias di kawasan tersebut tanpa ada niat untuk memilikinya karena tanaman tersebut milik bersama.

Anggrek yang ditanam untuk mempercantik kawasan boulevard Kotabaru, lanjut Suyana berasal dari kelompok-kelompok pembudidaya anggrek binaan Pemerintah Kota Yogyakarta. “Jenisnya anggreknya bermacam-macam,” katanya.

Sebelumnya, sempat muncul kasus hilangnya pelat baja untuk “guiding block” di pedestrian Kotabaru beberapa hari usai Pemerintah Kota Yogyakarta meresmikan hasil revitalisasi trotoar di kawasan tersebut.

Pemerintah daerah setempat menduga, hilangnya pelat baja tersebut merupakan merupakan tindakan yang disengaja dan menilai sudah mengarah ke perusakan fasilitas umum.

Oleh karena itu, Pemerintah Kota Yogyakarta kemudian menempatkan kamera pemantau di setidaknya dua titik untuk membantu pengawasan keamaan di kawasan tersebut.

 

Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024