Bantul sosialisasikan kebutuhan mitra petani pabrik kopi (VIDEO)

id Sosialisasi mitra petani

Bantul sosialisasikan kebutuhan mitra petani pabrik kopi (VIDEO)

Sosialisasi kebutuhan mitra petani Pabrik Kopi Kapal Api oleh Disnakertrans Bantul di Balai Desa Dlingo Bantul (Foto Antara/Hery Sidik)

Bantul (Antaranews Jogja) - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyosialisasikan kebutuhan mitra petani Pabrik Kopi Kapal Api untuk mengolah perkebunan kopi di Kabupaten Tana Toraja Sulawesi Selatan. 
     
"Kita dapatkan data ada penduduk Bantul itu memang berminat menjadi semacam tenaga kerja, tapi tidak punya keterampilan selain hanya keterampilan berkebun jadi kapasitasnya ke sana," kata Kepala Disnakertrans Bantul Sulistyanto disela sosialisasi di Bantul, Kamis.
       
Menurut dia, kegiatan sosialisasi melalui bidang Penempatan Tenaga Kerja Disnakertrans Bantul itu dilaksanakan di Balai Desa Dlingo Kecamatan Dlingo dengan mengundang warga di sebagian wilayah Dlingo, Imogiri dan Pleret yang mempunyai keterampilan berkebun. 
       
"Kebetukan dari PT Kapal Api Global menawarkan, walaupun bentuknya bukan pekerja tetapi mitra petani. Mitra petani akan mendapat lahan (kebun) kopi seluas dua hektare, tetapi bukan hak milik, namun hanya hak pengolahan saja," katanya. 
     
Dia mengatakan, dari lahan perkebunan kopi dua hektare itu akan diperoleh hasil panen kopi tiap tahun yang kemudian akan dibeli pabrik kopi tersebut, tetapi sambil menunggu masa panen calon mitra petani bisa menjadi pekerja lepas di pabrik itu. 
     
"Mereka bisa menjadi mitra petani pabrik kopi sepuasanya, karena yang namanya kopi itu lahannya bisa diremajakan lagi, jadi tidak ada batasan (waktu) selama mereka masih mampu mengolah ya silahkan," katanya. 
       
Dia mengatakan, kebutuhan mitra petani pabrik kopi multinasional itu sangat banyak, akan tetapi yang mendesak dibutuhkan segera berjumlah 20 orang, sebab lahan kopi di Tana Toraja yang sudah siap diolah mitra petani dari Bantul seluas 40 hektare.
     
"Kalau yang mendesak mereka butuhkan itu 20 orang, itu karena lahannya sudah siap, namun katanya mau membuka  lahan seluas 200 hektare lagi, bahkan mereka akan buka kebun kopi lagi seluas dua ribu hektare di Tana Toraja ke atas lagi," katanya.
     
Sementara itu, Kepala Bidang Transmigrasi, Perluasan Kerja dan Penempatan Tenaga Kerja Disnakertrans Bantul Istirul Widilastuti menjelaskan, ada tiga mekanisme dalam penempatan tenaga kerja yaitu antar kerja lokal (AKL), antar kerja antar daerah (AKAD) dan antar kerja antar negara (AKAN).
       
"Kalau ini (mitra petani) termasuk mekanisme AKAD, prosesnya dari perusahaan luar daerah membutuhkan lowongan. Namun ini beda dengan transmigrasi, karena mitra petani bekerja di pabrik kopi dan 'nyambi' beternak kambing," katanya.
       
Sedangkan HRD PT Kapal Api Global, Levi dalam pengarahannya mengatakan, syarat untuk menjadi mitra petani perusahaannya adalah laki-laki berusia 18 sampai 40 tahun, dengan pendidikan minimal SMP sederajat dan bersedia bekerja di Toraja Sulawesi Selatan. 
       
"Mitra petani akan mengelola lahan (kopi) seluas dua hektare, memperoleh pendapatan, mendapa tempat tinggal, memelihara hewan ternak, mendapat akomodasi pulang kampung sekali setahun dan fasilitas simpan pimjam," katanya.