Sleman (Antaranews Jogja) - Jalur evakuasi bencana erupsi Gunung Merapi di Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta saat ini sudah dalam kondisi bagus hanya saja sangat minim lampu penerangan di sepanjang jalur.
"Jalur evakuasi itu sudah banyak yang bagus, karena warga secara swadaya melakukan perbaikan. Hanya kurang adalah lampu penerangan," kata Kepala Desa Kepuharjo, Cangkringan Heri Suprapto, Selasa.
Menurut dia, selama ini lampu penerangan jalan hanya dari swadaya masyarakat dan jumlahnya belum mencukupi.
"Karena untuk kabelnya jauh dari sumber listrik, sehingga susah memasang lampu penerangan jalan," katanya.
Ia mengatakan, pihaknya juga telah mengusulkan ke pemerintah untuk menambah lampu penerangan, namun hingga kini belum ditanggapi.
"Ada sekitar 25 titik yang butuh untuk dipasangi lampu," katanya.
Heri mengatakan, penempatan lampu itu meliputi lokasi titik kumpul, jembatan, dan beberapa ruas jalan lainnya.
"Setidaknya di jalan Dusun Kopeng-Tangkisan, Geblog-Tangkisan, dan Glagahmalang-Sidorejo itu yang sangat kurang penerangan," katanya.
Ia mengatakan, dalam beberapa hari terakhir juga mendengar suara gemuruh dari Gunung Merapi, namun masyarakat tetap dalam keadaan tenang dan tidak khawatir selama rekomendasi dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta jarak amannya masih tiga kilometer dari puncak.
"Saya juga sudah memasang batas untuk jarak aman jadi warga mencari rumput tidak di atas. Yang saya khawatirkan justru wisatawan, jadi kalau ada gemuruh atau apa saya minta agar menjauhi arah sungai," katanya.
Kepala Desa Glagaharjo, Cangkringan Suroto juga mengeluhkan minimnya lampu penerangan di jalur evakuasi.
"Selama ini baru dari masyarakat yang memasang lampu. Padahal jalur evakuasi ada sekitar tujuh kilometer dari Pasar Butuh hingga Dusun Kalitengah Lor yang butuh penerangan," katanya.
Menurut dia, di Glagaharjo ada satu jalur evakuasi utama yang butuh penerangan, yakni di jalan yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
"Beruntung jalan itu dalam konsisi yang cukup baik. Kalau dibilang kurang, ya kurang, paling tidak butuh dipasang di 15 titik lampu lagi," katanya.
Komandan SAR Cangkringan Joko Irianto mengatakan, untuk rambu jalur evakuasi pihak SAR Cangkringan telah menambah di 10 titik. Mulai dari Dusun Tangkisan, Petung hingga Wukirsari. Rambu itu berupa spanduk besar yang bisa mudah dibaca masyarakat.
"Ini merupakan bagian dari mitigasi sebagai SAR yang ada di Cangkringan, tentunya untuk pengurangan risiko bencana itu sendiri harus mengantisipasi hal dari yang kecil seperti pemasangan rambu evakuasi," katanya.
Berita Lainnya
Status Gunung Ruang, Sulut, turun, skenario evakuasi warga tetap penting
Senin, 22 April 2024 14:10 Wib
Warga Tagulandang di radius bahaya erupsi Gunung Ruang, Sulut, dievakuasi
Sabtu, 20 April 2024 6:39 Wib
Usai Gunung Ruang, Sulut, erupsi, 626 warga Tagulandang dievakuasi
Jumat, 19 April 2024 7:31 Wib
Rusia diterpa banjir bandang, 13.500 warga dievakuasi
Kamis, 18 April 2024 6:25 Wib
Tiga mayat tanpa identitas di pantai dievakuasi
Minggu, 31 Maret 2024 20:08 Wib
Dievakuasi, warga sekitar titik kebakaran gudang peluru
Sabtu, 30 Maret 2024 22:33 Wib
Mempermudah evakuasi longsor Cipongkor, Jabar, BNPB modifikasi cuaca
Rabu, 27 Maret 2024 14:18 Wib
Pengungsi banjir jadi prioritas penanganan, papar Kapolda Jateng
Minggu, 17 Maret 2024 15:23 Wib