Legislator dorong PDAM selesaikan jaringan ke Bandara NYIA

id DPRD Kulon Progo

Legislator dorong PDAM selesaikan jaringan ke Bandara NYIA

Wakil Ketua I DPRD Kulon Progo Ponimin Budi Hartono (Foto ANTARA/Mamiek) (Foto ANTARA/Mamiek/)

Kulon Progo (Antaranews Jogja) - Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Ponimin Budi Hartono meminta PDAM Tirta Binangun segera menyelesaikan pemasangan jaringan ke proyek Bandara New Yogyakarta Internetional Airport.
     
Ponimin Budi Hartono di Kulon Progo, Rabu, mengatakan sumber air untuk Bandara NYIA bisa diambil dari Clereng dan Kamijoro.
   
"Kami dorong PDAM Tirta Binangun bergerak cepat. Berdasarkan laporan dari PT AP I, proyek Bandara NYIA beroperasi keseluruhan," katanya.
     
Ia mendorong Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) melakukan pemetaan potensi usaha yang bisa dikerjasamakan dengan PT AP I, baik masalah transportasi hingga stand dalam bandara untuk produk lokal.
   
Ia mencontohkan bidang yang bisa dikerjakan, seperti pengelolaan parkir dan koperasi taksi. "Kita harus memiliki perencanaan yang matang. Jangan sampai, bandara beroperasi, kita baru membuat perencanaan," katanya.
     
Ponimin meminta Pemkab Kulon Progo segera bergerak cepat membangun infrastruktur jalan berupa jalan tol yang menghubungkan Bandara NYIA ke Terminal Jombor (Sleman). Hal ini membutuhkan investasi dan perencanaan yang matang dan cepat.
     
"Itu jelas, dari Bandara NYIA langsung menuju Demangrejo (Sentolo)-Nanggulan-Minggir-Jombor. Hal ini perlu ada kerja sama, seperti pihak ketiga," katanya.
     
Menurut dia, pembangunan jalan tol sangat mendesak. Pemkab harus melakukan sosialisasi supaya masyarakat mendapat pemahaman menyeluruh.
     
"Pembangunan jalan tol memang harus dikaji betul. Sejauh ini, Gubernur DIY menolak adanya wacana pembangunan jalan tol. Tapi DPU kabupaten dan provinsi sudah harus memiliki perencanaan. Hal yang mendesak untuk mengantisipasi Bandara NYIA beroperasi penuh, dan pindahan penerbangan total, hal yang perlu diantisipasi adalah jalan negara," harapnya.
     
Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo mengatakan MoU itu akan membawa pengalaman baru bagi PDAM karena sistem pasokan air bersih di bandara nanti jelas sangat berbeda dari jaringan untuk rumah tangga. Penyediaan air bersih untuk bandara ini terbilang bukan investasi yang murah. Penyiapan jaringan dan water treatment (pengolahan air) paling tidak membutuhkan anggaran Rp200 miliar hingga Rp300 miliar.
     
Namun, pihaknya sudah menggandeng pemerintah pusat dan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) untuk pembangunan saluran primernya. Adapun jaringan air lokal nanti bisa dikerjasamakan dengan pihak ketiga melalui skema Kerja Sama Operasional (KSO) dengan PDAM Tirta Binangun maupun KPBU.