BPBD beri pelatihan pengurangan resiko pengelola wisata alam

id BPBD

BPBD beri pelatihan pengurangan resiko pengelola wisata alam

Ilustrasi (Foto antaranews.com)

Bantul (Antaranews Jogja) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan memberi pelatihan pengurangan resiko bencana kepada pengelola wisata alam guna melatih keterampilan kesiapsiagaan menghadapi bencana.

"Kawasan wisata sungai itu akan jadi salah satu sasaran edukasi sosialisasi kita, tidak hanya sungai, semua giat wisata alam  (pengelola) akan kita beri materi pelatihan pengurangan risiko bencana," kata Kapala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul Dwi Daryanto di Bantul, Kamis.

Menurut dia, dengan memberikan pelatihan dan edukasi mengenai pengurangan resiko bencana tersebut, maka pengelola itu setidaknya menerapkan siatem pengamanan yang standar, agar tidak ada kejadian yang berakibat korban jiwa atau yang lain.

Apalagi, kata dia, di wilayah Bantul terdapat beberapa wisata alam yang memanfaatkan potensi sungai-sungai yang mengalir di sekitar, padahal ancaman bahaya banjir luapan sungai apabila terjadi hujan deras sangat tinggi.

"Agar wisatawan merasa aman tidak munculkan bahaya, apalagi kalau wisata sungai ketika hujan kejadian banjir bisa datang tiba-tiba, Bantul tidak hujan, namun utara hujan potensi banjir tinggi, sehingga harus disiapkan antisipasinya," katanya.

Dwi mengatakan, setidaknya ada tiga kawasan wisata di Bantul yang memanfaatkan potensi sungai, yaitu Taman Pelangi di wilayah Desa Trimulyo, Taman Glugut di Wonokromo Pleret dan taman wisata Kebon Pring di wilayah Desa Srimulya Piyungan.

"Sementara ini baru ada tiga wisata sungai, yang ada di tepi Sungai Opak, kemungkinan juga ada beberapa lokasi lainnya yang sedang merintis, kemudian kalau di aliran Sungai Winongo dan Sungai Bedog belum ada," katanya.

"Makanya kalau ada yang lain dan baru merintis wisata sungai justru akan kita edukasi terkait dengan keselamatan pengunjung, karena ancaman bencananya banjir, kalau kejadian longsor tidak begitu berpotensi," katanya.

Dwi mengatakan, pelatihan tentang pengurangan resiko bencana akan diadakan dalam waktu dekat, sebagai persiapan simulasi bencana serentak pada 26 April 2019. "Pada 26 April itu puncak Hari Kesiapsiagaan Nasional, masyarakat dan teman-teman akan melakukan simulasi secara serentak," katanya.
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024