Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Panitia Jogjavaganza menilai antusiasme biro perjalanan wisata untuk membawa rombongan mengunjungi Yogyakarta masih cukup tinggi meskipun terpengaruh harga tiket pesawat domestik yang dinilai mahal.
“Jogjavaganza yang mempertemukan biro perjalanan wisata selaku ‘buyer’ dengan sejumlah pelaku wisata di Yogyakarta sebagai ‘seller’ cukup baik. Tetapi, mahalnya tiket pesawat domestik tetap ada pengaruhnya,” kata Ketua Panitia Jogjavaganza 2019 Edwin Ismedi Hima di Yogyakarta, Jumat.
Menurut dia, dari kegiatan “table top” Jogjavaganza sudah terjadi kesepakatan antara biro perjalanan wisata dan pelaku wisata di Kota Yogyakarta untuk membawa rombongan wisatawan usai Lebaran.
“Kesepakatan tersebut lebih banyak terjadi antara biro perjalanan wisata dengan pengusaha hotel bintang 1,2,3 dan nonbintang yang dilibatkan sebagai ‘seller’,” katanya.
Sebagian besar wisatawan yang akan berkunjung adalah rombongan wisata dari sekolah maupun dari kantor pemerintahan yang hendak melakukan kegiatan di Yogyakarta.
“Tujuan kami memang tidak hanya untuk meningkatkan kunjungan wisata saat ‘low season’ saja tetapi bagaimana meningkatkan kunjungan wisata secara keseluruhan,” katanya.
Sedangkan untuk harga tiket pesawat domestik yang cukup mahal, Edwin mengatakan, terjadi penurunan kunjungan wisatawan sekitar 10 hingga 15 persen di Yogyakarta khususnya wisatawan dari luar Pulau Jawa.
“Untuk wisatawan dari Pulau Jawa, tidak terjadi penurunan yang signifikan karena mereka masih memiliki alternatif moda transportasi lain seperti kereta api atau bus,” katanya.
Penurunan jumlah kunjungan wisata di Yogyakarta tersebut dinilai tidak sebanyak penurunan wisatawan di luar Pulau Jawa yang bisa nencapai 30 hingga 40 persen.
“Memang sempat ada rombongan wisatawan yang membatalkan kunjungan karena pengaruh harga tiket. Oleh karena itu, kami berharap ada regulasi terkait harga tiket pesawat sehingga dunia pariwisata kembali semarak,” katanya.
Dalam kegiatan Jogjavaganza tersebut, lanjut Edwin tidak hanya diisi dengan pertemuan antara biro perjalanan wisata dengan pelaku wisata saja tetapi juga dimanfaatkan untuk memperkenalkan suasana baru di Kota Yogyakarta seperti, pedestrian di Malioboro dan Kotabaru yang semakin tertata rapi.
“Kami pun akan mencoba mengusulkan paket wisata baru di Yogykarta seperti bersepeda menikmati suasana Malioboro. Akan kami pikirkan titik start dan finishnya. Mungkin dari Tugu sampai Alun-Alun Selatan,” katanya.
Sebelumnya, Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan, optimistis pertemuan antara “buyer” dan “seller” tersebut akan memberikan dampak pada peningkatan jumlah kunjungan wisatawan ke Yogyakarta.
Ia memastikan, Yogyakarta akan memberikan pelayanan terbaik ke wisatawan salah satunya dengan upaya penataan wajah kota yang gencar dilakukan dalam beberapa tahun terakhir dan akan tetap dilanjutkan tahun ini.
Berita Lainnya
2.172 wisatawan mendaki Gunung Ciremai
Jumat, 19 April 2024 10:03 Wib
23.539 wisatawan banjiri Taman Nasional Komodo
Kamis, 18 April 2024 18:57 Wib
"Work from destination" mampu tingkatkan kunjungan wisatawan
Kamis, 18 April 2024 6:55 Wib
DIY menemukan pola baru kunjungan wisatawan selama libur Lebaran 2024
Kamis, 18 April 2024 2:10 Wib
TWC mencatat 243.821 wisatawan kunjungi destinasi saat libur lebaran
Rabu, 17 April 2024 22:24 Wib
Pengelola wisata siapkan destinasi gaet wisatawan
Rabu, 17 April 2024 15:36 Wib
Kawasan Bakauheni Harbour City dibanjiri 30.625 wisatawan
Rabu, 17 April 2024 5:10 Wib
Pelaku wisata di Bali inginkan potongan tarif tiket destinasi wisata
Rabu, 17 April 2024 5:01 Wib