Wabup Sleman pimpin langsung gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk

id Wabup Sleman psn

Wabup Sleman pimpin langsung gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk

Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun memeriksa langsung kondisi kamar mandi dan dapur warga saat memimpin gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk. (Foto Antara/Humas Sleman)


Sleman (Antaranews Jogja) - Wakil Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Muslimatun bersama Tim Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal) Demam Berdarah Dengue (DBD) Sleman melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di Dusun Geplakan, Desa Banyuraden, Kecamatan Gamping, Jumat.
"Pengendalian penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) menjadi prioritas bagi Pemerintah Kabupaten Sleman," kata Sri Muslimatun.
Dalam kegiatan tersebut Sri Muslimatun melakukan monitoring secara langsung ke rumah-rumah warga. Selain itu Tim Pokjanal Desa dan Kecamatan serta Jumantik (Juru Pemantau Jentik) juga turut melakukan pantauan sarang nyamuk.
Ada sebanyak 88 rumah yang diperiksa pada PSN kali ini. Dari  semua rumah yang diperiksa tersebut ada delapan rumah yang ditemukan adanya jentik nyamuk. Dengan begitu Angka Bebas Jentik (ABJ) di Dusun Geplakan adalah 90,97 persen.
Wakil Bupati Sleman mengajak masyarakat untuk tetap waspada terhadap ancaman penyakit DBD yang marak akhir-akhir ini.
"DBD dapat dikendalikan dengan langkah-langkah preventif. Diantaranya dapat dimulai dari membiasakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di lingkungan keluarga dan masyarakat sekitar. Dan yang terpenting itu 3 M Plus, yaitu menguras bak mandi seminggu sekali, menutup penampungan air dan mengubur barang bekas. Plus langkah-langkah lain yang dapat mencegah kita dari gigitan nyamuk," katanya.
Sri Muslimatun juga berharap masyarakat dapat mengoptimalkan peran Jumantik di lingkungannya.
"Setiap rumah minimal harus ada satu Jumantik," katanya.
Menurut dia, kegiatan pencegahan tersebut dinilai lebih efektif dibandingkan fogging.
"Fogging itu pilihan terakhir. Yang terpenting itu setiap rumah harus ada Jumantiknya," katanya.
Hingga saat ini telah ada 122 kasus DBD di Kabupaten Sleman. Kegiatan PSN ini telah dimulai Jumat 8 Februari lalu di Kecamatan Sleman, dan Mlati. Selanjutnya Tim Pokjanal DBD Sleman akan kembali melakukan PSN di Kecamatan Depok pada 22 Februari.
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024