OS siswa yang ingin merebut HP miliknya dari guru sesali perbuatannya

id SMK N 3 Yogyakarta,siswa

OS siswa yang ingin merebut HP miliknya dari guru sesali perbuatannya

Guru SMK N 3 Yogyakarta Sujiyanto (Foto Antara/Eka Arifa R)

Yogyakarta  (Antaranews Jogja) - OS, siswa SMK Negeri 3 Yogyakarta mengaku menyesali perbuatannya dan kemudian meminta maaf kepada guru yang bersangkutan setelah video yang memperlihatkan dia ingin merebut telepon genggamnya dari guru viral di internet.    

“Seperti yang terlihat di video. Saya ingin meminta HP dari guru. Memang terlihat seperti ada dorong-dorongan, tetapi sebenarnya hal itu sama sekali tidak terjadi,” kata OS di Yogyakarta, Kamis.

Menurut dia, kejadian tersebut hanya bersifat gurauan karena guru yang mengajar, Sujiyanto, adalah guru yang dianggap cukup dekat dan akrab dengan siswa. Ia pun tidak menyangka jika video tersebut menjadi viral karena sebelumnya hanya beredar di grup “whatsapp” serta story whatsapp saja.

Di dalam video yang viral di internet terlihat OS meminta agar Sujiyanto mengembalikan HP miliknya. Ia pun berusaha merebut telepon genggam tersebut, namun Sujiyanto bersikeras mempertahankannya dan meminta OS untuk kembali duduk di bangkunya.

Karena keinginannya tidak terpenuhi, maka OS mengambil tas milik Sujiyanto dengan harapan agar guru tersebut mengembalikan HP miliknya.

OS pun memastikan, tidak akan mengulangi perbuatannya dan menyebut tindakannya tersebut tidak sesuai dengan etika seorang pelajar. Ia pun siap menerima konsekuensi berupa sanksi apabila sekolah memberinya.

Kejadian yang terekam dari kamera HP salah seorang siswa tersebut terjadi pada Rabu (20/2) sekitar pukul 11.00 WIB sebelum pelaksanaan ulangan harian.

Sementara itu, Sujiyanto mengatakan, setelah kejadian tersebut, tidak ada lagi masalah dan ulangan atau kegiatan belajar mengajar tetap berjalan seperti biasa.

Ia pun mengatakan tidak menyangka jika kejadian tersebut direkam melalui video HP seorang siswa. “Saya kira, HP sudah tersimpan semua ternyata masih ada yang bisa dipakai buat merekam. Lain kali saya harus lebih teliti,” kata Sujiyanto.

OS adalah siswa mengulang di SMK Negeri 3 Yogyakarta. Ia pernah dikeluarkan dari sekolah tersebut namun kemudian mendaftar di tahun ajaran berikutnya dan diterima lagi. “Kebetulan, saya kembali mengajar dia,” katanya.

Sujiyanto pun mengingatkan agar OS lebih rajin belajar apalagi nilai yang ia miliki belum memenuhi standar kompetensi minimal yang ditetapkan. 

Sementara itu, Kepala SMK Negeri 3 Yogyakarta Ujang Sabri mengatakan, tindakan dari siswa tersebut tidak dapat dibenarkan secara etika sehingga pihak sekolah mengundang orang tua siswa agar mengetahui masalah tersebut.

“Kami berharap, orang tua siswa juga ikut membantu membentuk karakter anak agar bisa menghargai guru atau orang lain yang lebih tua,” katanya yang memastikan tidak ada unsur perkelahian atau ancaman yang terjadi antara siswa dan guru.

Kejadian tersebut juga tidak dilaporkan ke kepolisian karena pihak sekolah menilai tidak ada pihak yang merasa terancam maupun pihak yang mengancam.

Sementara itu, Kapolsek Jetis Kompol Haryanto mengatakan, tidak bisa memproses perkara tersebut secara hukum karena tidak ada laporan yang masuk. Namun, kepolisian memastikan akan melakukan pembinaan terhadap siswa yang bersangkutan.

“Kami akan lakukan pembinaan mental. Pembinaan akan dilakukan tanpa mengganggu kegiatan belajar mengajar siswa di sekolah,” katanya. 

 

Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024